Politikus asal Yogyakarta itu juga melihat posisi Ahok pada Pilgub 2017 merupakan korban politik. Padahal, lanjut dia, Ahok selama memimpin Jakarta sangat luar biasa, bahkan banyak membangun masjid.
Lebih lanjut, Hasto menilai bahwa Ahok memiliki ketegasan ketika menghadapi pihak-pihak yang ingin mendapat keuntungan kapital.
"Pak Ahok punya keberanian menghadapi itu. Karena itu hal ini sifatnya nature, karena Bu Mega dekat dengan sosok yang memang menjalankan tugasnya," kata dia.
Baca Juga: Sekjen PDI-P Ungkap soal Peluang Ahok di Pilkada DKI 2024, Ternyata Ini Rencana Ahok!
Adapun Megawati yang menyapa Ahok dengan memanggilnya sahabat tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik.
"Jadi itu enggak ada hubungannya dengan Pilgub 2024. Pidato Ibu Ketum disampaikan langsung oleh beliau sebagai hasil kontemplasi, tujuannya agar PDIP dapat dukungan masyarakat Indonesia agar masalah ini dapat diatasi bersama-sama,” ucap Hasto.
“Tetapi kalau Bu Mega mau menetapkan Pak Ahok, juga itu kewenangan Bu Mega.”
Seperti diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa sejumlah pihak yang hadir dalam HUT Ke-49 partainya secara fisik maupun daring.
Baca Juga: Dilaporkan ke KPK atas 7 Kasus Dugaan Korupsi, Ini Karir Politik hingga Jumlah Kekayaan Ahok
Megawati menyapa Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, hingga sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju. Megawati juga menyapa Ahok dengan panggilan sahabatnya.
Saat membuka pidato politik, Mega memeriksa para undangan yang hadir secara virtual. Dia pun mencari-cari Ahok yang kabarnya telah bergabung secara daring.
"Ada juga saya dengar kakak saya juga ada, Pak Guntur Soekarnoputra, sahabat saya Pak Ahok atau yang terkenal Basuki Tjahaja Purnama," kata Megawati.
Baca Juga: Ahok hingga Anies, PNPK Laporkan Sejumlah Pejabat Pemerintahan Terkait Dugaan Korupsi! Ada Apa?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.