"Berdasarkan keterangan dari tetangganya, anak tersebut sering mendapat kekerasan dari ibu kandungnya hingga tangan dan kakinya sering memar," ujarnya.
Pada Oktober 2021, Fatchur menambahkan, guru Reva di sekolah sempat mengetahui luka lebam yang ada di bagian tubuh korban.
Kemudian, guru tersebut sempat bertanya kepada Reva penyebab luka lebam yang dialaminya dan dijawab karena dipukuli oleh ibunya.
Baca Juga: Emosi, Seorang Ibu Aniaya Anak Kandung Hingga Meninggal [2]
"Korban sering dianiaya oleh ibu kandungnya, bahkan ibunya pernah dibawa ke kantor desa untuk disidang oleh kepala desa agar berjanji tidak memukuli anaknya lagi, namun kekerasan kembali terjadi lagi," ujar Fatchur.
Fatchur menjelaskan tetangganya sering mendengar korban menangis pada malam hari yang diduga karena dipukuli oleh ibu kandungnya hingga mengakibatkan luka memar di bagian tubuh korban.
"Berdasarkan keterangan warga setempat, kakak korban juga meninggal dunia pada tahun 2016 dengan tubuh penuh luka lebam, namun saat itu tidak dilaporkan ke polisi, sehingga kami tidak tahu penyebabnya," ujarnya.
Baca Juga: Pasien Meninggal Usai Disuntikan Obat Penenang, Dokter di Cianjur Ditangkap atas Dugaan Malapraktik!
Untuk kasus meninggalnya Reva, Polsek Sumberbaru melakukan autopsi terhadap jenazah korban. Hal itu dilakukan karena ada kecurigaan korban meninggal dengan tidak wajar.
"Hasil autopsi menyebutkan ada luka lebam 4 titik di kepala dan terjadi pendarahan di otak, sehingga anak itu mengalami mual dan muntah, kemudian meninggal dunia," ucapnya.
Lebih lanjut, Fatchur menuturkan pelaku juga telah mengakui memukul korban, sehingga ada dugaan kuat korban meninggal karena dianiaya ibu kandungnya.
Baca Juga: Asisten Jaksa di AS Meninggal karena Covid-19 setelah Kerap Menentang Mandat Vaksinasi
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.