“Idealnya memang seribu anak setiap hari, dengan dibantu puskesmas,” katanya.
Hal tersebut dilakukan agar percepatan vaksinasi maupun pelayanan oleh tenaga kesehatan lebih efektif.
“Terus kita jalankan, jangan sampai vaksinasi melambat, untuk mencegah Omicron, dan membuat PTM (pembelajaran tatap muka) di sekolah bisa 100 persen,” tuturnya.
Sementara Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Kayen, Estri Rukmiyanti SPd menuturkan, siswa yang menjalani vaksinasi di sekolahnya sebanyak 311 siswa.
Baca Juga: Vaksinasi Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun Mulai Dikebut
Namun akibat ada tiga anak yang izin karena sakit, jumlahnya jadi berkurang. Nantinya, tiga siswa ini akan mengikuti vaksinasi susulan di sekolah lain atau puskesmas.
“Ya kalau sakit kan dak boleh divaksin, nanti kami akan sertakan di lain kesempatan. Tapi secara keseluruhan vaksinasi berjalan lancar. Vaksinasi ini penting untuk menjaga para siswa yang sudah melaksanakan belajar tatap muka saat ini,” ujar Estri.
SD Muhammadiyah Kayen merupakan salah satu sekolah percontohan pertama yang melakukan belajar tatap muka di saat pandemi di Kabupaten Sleman.
Pelaksanaan vaksinasi ini diharapkan bisa menjadi contoh dan akan dilanjutkan di beberapa sekolah lain.
Baca Juga: Inilah Saran Dokter di Amerika Untuk Lindungi Anak bila Belum Masuk Usia Minimal Vaksinasi Covid-19
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.