PAPUA, KOMPAS.TV - Seorang prajurit TNI AD bernama Prada Yotam Bugiangge dilaporkan membawa kabur senjata api organik jenis SS1 V1 dari kesatuannya di Kompi C dari Yonif 756/Wimane Sili, Kabupaten Keerom, Papua.
Diketahui, berdasarkan laman resmi Pindad, senapan serbu SS1 V1 merupakan senapan serbu pertama yang diadopsi langsung dari FN FNC.
Baca Juga: Reaksi Keras Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Usai Prada Yotam Bawa Kabur Senapan Serbu
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan Prada Yotam melarikan diri pada Jumat, 17 Desember 2021 sekitar pukul 17.00 WIT.
Hingga kini, kata Kolonel Aqsha, Prada Yotam Bugiangge telah melarikan diri dari kesatuannya selama empat hari dan sedang dalam proses pencarian.
Kolonel Aqsha mengungkapkan, Prada Yotam Bugiangge merupakan putra daerah asli Papua yang lahir pada 24 Mei 1999 di Gunia, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.
Menurut Aqsha, kejadian kaburnya Prada Yotam dari kesatuannya diawali saat yang bersangkutan akan melaksanakan tugas jaga bersama rekan-rekannya.
Baca Juga: Spesifikasi Senapan Serbu yang Dibawa Kabur Seorang Prajurit TNI di Papua
Saat itu, Aqsha menambahkan, Prada Yotam diketahui sempat menerima telepon sebelum meninggalkan tugas dan kabur dengan membawa sebuah senjata api.
Namun demikian, senjata api yang dibawa kabur Prada Yotam tidak berisi peluru.
Hal itu diketahui dari keterangan anggota TNI lainnya yang mengaku sempat melihat Prada Yotam langsung bergegas pergi usai meneripa panggilan telepon.
"Saat persiapan tugas jaga, tiba-tiba Prada Yotam Bugiangge berjalan menuju arah belakang tempat jaga sambil menerima telepon dari seseorang,” ucapnya.
“Kemudian menjelang proses serah terima ternyata Prada Yotam tidak hadir sehingga dilakukan pencarian oleh rekan-rekannya.”
Baca Juga: TNI Cari Personelnya yang Bawa Kabur Senjata Serbu saat Bertugas Jaga
Kolonel Aqsha mengatakan pencarian Prada Yotam dimulai dari dalam asrama hingga lingkungan sekitarnya.
Hasilnya, ditemukan pakaian dan sepatu yang dipakai Prada Yotam di semak-semak belakang asrama.
Kemudian, lanjut Kapendam, pencarian dilanjutkan dengan menghubungi kerabat dan keluarga Prada Yotam.
"Telah dilakukan koordinasi dengan satuan kewilayahan dan Satgas TNI untuk melakukan pencarian di sekitar wilayah di mana yang bersangkutan diduga melarikan diri dari kesatuan Kompi C Yonif 756/WMS," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.