"Waktu menuju kamar hotel pintu terkunci. Namun terdengar suara anak kecil," ucap Supriyanto.
Dari kesaksian anak korban tersebut, Supriyanto menambahkan, pasangan suami istri itu tidak melompat bersamaan.
Aksi bunuh diri kali pertama dilakukan sang istri yang lebih dahulu melompat. Kemudian, disusul jatuhnya sang suami yang juga melompat dari ketinggian.
Baca Juga: Tekan Angka Kecelakaan, Direktorat Lalulintas Siapkan Safety Driving Center
Menurut Supriyanto, aksi bunuh diri yang dilakukan pasangan suami istri itu diduga karena dipicu pertengkaran hingga keduanya memutuskan mengakhiri hidup.
"'Papah sedang tidak ada, lagi loncat keluar. Papah sempat berkelahi sama mamah, mamah jatuh keluar. Papah sempat masuk, namun menyusul mamah'," kata Supriyanto menirukan kesaksian anak korban.
Selanjutnya, kedua jenazah pasangan suami istri tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Siswi SMA di Blitar Gantung Diri Depan Kelas Saat Sekolah Menggelar Maulid Nabi
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Sumber : Kompas TV/TribunnewsBogor.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.