SURABAYA, KOMPAS.TV - AirNav Indonesia memastikan penerbangan di Jawa Timur dan Bali masih tetap beroperasi, meski Gunung Semeru meletus. AirNav juga mengumumkan status “Red Alert” atau waspada.
Pihak AirNav juga telah memberi panduan pada maskapai-maspakai mengenai pergerakan angin agar pesawat-pesawat dapat menghindari abu vulkanik.
Sejauh ini, angin membawa debu vulkanik bergerak ke barat-daya dengan kecepatan 50 knot di Flight Level F500 atau ketinggian 50 ribu kaki atau 15 km.
Baca Juga: Semeru Erupsi, BPBD Jatim Terjunkan Agen Bencana Jatim, Belum Ada Laporan Korban Jiwa
Sementara, pilot pesawat yang melintas menuju Denpasar, Bali mengaku tidak melihat debu vulkanik Gunung Semeru.
“Hasil pilot report terhadap Pesawat Wings Air yang melintas menuju Denpasar bahwa debu vulkanik tidak dapat terlihat mengingat kondisi tertutup awan yang tebal, begitu juga pengamatan dari Tower Abdul Rachman Saleh,” kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/12/2021).
Menurut Rosedi, erupsi Gunung Semeru tidak terlalu berdampak pada aktivitas penerbangan di 5 cabang sekitar.
“Sampai pukul 17.30 WIB, tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Semeru terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Surabaya, Cabang Denpasar, Cabang Semarang, Cabang Yogyakarta maupun Cabang Solo,” ujar Rosedi.
Meski begitu, AirNav Indonesia tetap melakukan langkah antisipasi. Salah satunya, berkoordinasi dengan pihak Bandara Abdul Rachman Saleh di Malang dan Bandara Juanda di Surabaya untuk melakukan Paper Test.
“AirNav Indonesia Cabang Surabaya dengan ACC MATSC dan JATSC serta Cabang Denpasar untuk sementara waktu suggest tidak melewati W-33/South of SBR,” ucap Rosedi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.