Hari mengatakan, bahwa peran masing-masing pelaku untuk grup pertama telah terungkap. Setiap anggota memiliki keahlian berbeda. Mulai dari pengalih perhatian, eksekutor, hingga yang berperan sebagai penghilang jejak aksi.
Dalam aksi copet handphone di ajang WSBK, mereka ikut menonton dan berbaur dengan penonton dan memanfaatkan situasi keramaian.
Lalu, kondisi psikologis korban yang mudah lengah jadi target aksi mereka, terutama adalah para penonton perempuan.
Baca Juga: Komplotan Emak-emak Pencopet yang Beraksi di Pusat Perbelanjaan Jakarta Ditangkap
Identitas pencopet grup pertama asal Jakarta terungkap ada yang memiliki hubungan darah. Mereka adalah DC (45) yang merupakan suami dari LA (41), bersama anak perempuannya berinisial DA (24). Sedangkan satu perempuan lagi berinisial AW (34).
Peran mereka terungkap setelah salah seorang di antaranya tertangkap tangan beraksi di tribun penonton tiket hijau toska, tepat di hari terakhir perhelatan WSBK pada Minggu (21/11).
Lebih lanjut, Hari mengatakan, bahwa penyidik telah menahan ke empat pelaku di Rutan Polda NTB. Pengembangan kasus masih terus dilaksanakan.
Baca Juga: Viral Aksi Pencopet di Masjid Kota Bandung Terekam CCTV, Polisi Koordinasi Temukan Pelaku
Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Polda Kepulauan Riau yang kabarnya kerap menjadi wilayah dari sindikat copet ini beraksi.
"Jadi mereka semua ini jaringan copet internasional. Biasa main di wilayah Batam. Pernah juga di Makau, Sirkuit Sepang, Singapura," kata Kombes Hari.
Baca Juga: Nyamar Jadi Pembeli IRT Mencopet Tas Pedagang
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.