YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kegiatan pembelajaran atau sekolah tatap muka di salah satu SD di Kapanewon atau Kecamatan Kasihan, Bantul ditutup sementara sejak Jumat (5/11/2021).
Alasannya, terjadi penularan Covid-19 di lingkungan SD itu.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul Isdarmoko, penyebaran Covid-19 itu dimulai ketika seorang guru yang tinggal di Piyungan terpapar Covid-19 dari orangtuanya.
“Orangtua guru itu akan pentas gamelan di Keraton, saat dites ternyata positif, anaknya juga positif,” katanya kepada KOMPAS TV, Selasa (9/11).
Baca Juga: Klaster Takziah Bantul Meluas ke Sleman, Ini Kata Bupati Kustini Sri Purnomo
Baru-baru ini, klaster Covid-19 Sekolah Dasar (SD) Kasihan, belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Namun, jumlah warga yang terpapar justru semakin membengkak.
Panewu Kasihan, Kabupaten Bantul, Subarta menjelaskan hingga, Selasa (9/11) jumlah warga sekolah dan keluarga yang terpapar Covid-19 mencapai 17 orang.
"Data yang terakhir kita update ada 17 warga yang terpapar dari klaster SD Kasihan, Kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (10/11/2021).
Menurutnya klaster SD Kasihan ini berawal adanya seorang guru yang mengajar di sekolah tersebut terpapar Covid-19 dari orang tuanya yang tinggal di Kapanewon Piyungan.
Selanjutnya dilakukan tracing kontak erat kepada 85 orang terdiri dari 18 guru, 4 mahasiswa yang sedang PPL dan 63 siswa SD Kasihan.
"Kemudian dilakukan tes swab PCR dengan hasil tiga guru positif Covid-19, dua mahasiswa PPL positif dan tiga siswa positif, atau totalnya ada delapan yang positif," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.