Sesuai tujuan mempermudah mendapat vaksin, hal itupun dirasakan warga.
Misrawi di antaranya, Ia sebelumnya enggan bervaksin karena tak ingin mengantre di puskesmas.
Pekerjaan sehari-harinya sebagai pedagang sekitar lokasi vaksinasi inipun membuatnya terlalu sibuk untuk meluangkan waktu bervaksin.
"Saya tidak mau antre lama, kalau ini kan cepat, mana dekat dengan tempat kerja, jadi lebih memilih di sini," ungkapnya.
Baca Juga: 10 Tahun Rusak, Jalan Titian Antasan Bondan Akhirnya Diperbaiki, Akses Utama Warga Pesisir Sungai
Tak hanya itu, sistem vaksinasi mobile inipun diapresiasi kalangan pengusaha, sebab selain mempermudah karyawan divaksin, juga memberi harapan pulihnya kembali perekonomian yang digempur pandemi.
"Pandemi ini sangat mempengaruhi dunia usaha, dengan percepatan vaksinasi seperti ini tentunya akan mendorong pemulihan perekonomian," ungkap GM Wijaya Tri Utama Plywood Industri (WTUPI), Joko Wahyudi.
Baca Juga: Tarif PCR Akan Turun, Dinkes Banjarmasin : Non Jawa-Bali Rp. 300 Ribu
Lebih lanjut Kodim 1007/Banjarmasin berencana akan kembali menggelar vaksinasi jemput bola semacam ini dengan sasaran wilayah yang lainnya.
Untuk itu pihaknya pun mengajak warga untuk menyampaikan jika di wilayahnya masih banyak warga yang belum divaksin atau kesulitan memperoleh vaksin agar segera jadi sasaran selanjutnya.
Tentunya dengan vaksinasi mobile, Kodim 1007/Banjarmasin berharap seluruh kelurahan dan kecamatan di Banjarmasin meningkat angka keterbatasan vaksinasinya sehingga membantu capaian target herd immunity.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.