Namun, setibanya di rumah sakit, orangtua GE enggan untuk melihat jasad anaknya karena tak sanggup.
"Dari pihak rumah sakit, sebenarnya memperbolehkan (keluarga untuk) melihat jenazah, tapi kedua orangtua (GE) tidak tega," jelas Sutarno.
Lebih lanjut, setelah menemukan sejumlah hal yang janggal dari kematian GE, pihak keluarga sepakat melaporkannya ke Polsek Karangpandan, Karanganyar.
Baca Juga: Niat Cari Sampah Gabus, Nelayan Pantai Depok Bantul Justru Temukan Jasad Perempuan
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Solo AKP Djohan Andika mengatakan, proses penyelidikan dan autopsi tengah dilakukan untuk mengusut kasus meninggalnya mahasiswa D4 Keselamaan dan Kesehatan Kerja, Sekolah Vokasi UNS itu.
"Saat ini kami masih melakukan autopsi (terhadap jasad korban) dulu," kata Johan sebagaimana dilansir dari Kompas.com, Senin.
Akan tetapi, Djohan menuturkan, hingga saat ini polisi belum bisa memberikan kepastian mengenai penyebab kematian GE.
Djohan menuturkan, pihaknya juga sedang mendata siapa saja yang masuk dalam kepanitiaan dari kegiatan diklat tersebut.
"Sedang kami datakan kepanitiaan kegiatan semalam. Setelah itu, nanti kami jadwalkan pemeriksaan," tandas Djohan.
Sebelumnya, diberitakan seorang mahasiswa UNS Solo meninggal dunia saat mengikuti kegiatan diklat pra gladi angkatan 36 Resimen Mahasiswa (Menwa), Minggu (24/10/2021).
Diketahui, kegiatan tersebut diikuti oleh 12 peserta dan direncanakan bakal berlangsung selama sembilan hari sejak 23 Oktober 2021 di kawasan Jurug, Solo.
Sumber : Kompas.com/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.