4. Sulit berbelas kasih atau berempati.
5. Bertendensi untuk sering berbohong.
6. Memanipulasi dan melukai orang lain.
7. Bermasalah dengan aturan berulang kali.
8. Meremehkan keamanan dan tanggung jawab.
Masand juga menambahkan bahwa psikopat yang mengalami gejala-gejala di atas juga mungkin kekurangan koneksi emosional yang intim, terkadang dapat menjadi sangat agresif atau sangat marah.
Selain itu, penderita ASPD tidak peduli jika telah melukai orang lain. Penderita ASPD juga cenderung impulsif dan abusif. Abusif di sini tidak melulu berkaitan dengan kekerasan.
Untuk mendiagnosis psikopat, ahli kesehatan mental akan melakukan evaluasi kesehatan mental yang menyeluruh. Ahli akan mengevaluasi pikiran seseorang, perasaan, pola perilaku, serta hubungannya.
Perawatan penderita ASPD cenderung sulit. Pasalnya, seseorang yang mengidap ASPD cenderung tidak percaya bahwa mereka itu bermasalah.
Biasanya, perawatan dilakukan dengan kombinasi psikoterapi dan obat-obatan.
Sebagaimana penyakit mental yang lain, ASPD atau umum dikenal sebagai psikopat memerlukan perawatan. Istilah psikopat sendiri sering disalahartikan dan penting untuk mendemistifikasinya sebagaimana penyakit mental lain.
Baca Juga: Selamatkan Sahabatmu, Berikut Tanda-tanda Seseorang yang Berpikir Bunuh Diri Akibat Kesehatan Mental
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.