Menurut Muslim, di bawah muara itu tak ada bebatuan sama sekali. Hanya berupa tanah keras yang terbentuk oleh tekanan pusaran air.
Adapun para korban lama untuk muncul ke permukaan karena berputar terbawa pusaran air dan bukan menyelip di bebatuan.
"Bukan menyelip di bebatuan, tapi di bawah memutar terbawa arus sungai pusaran air di bawah muara itu. Soalnya, saya menyelam beberapa kali di bawah itu tidak ada batu sama sekali," ujar Muslim.
"Batunya terempas pusaran air dan terpental ke aliran sungai yang dangkal. Nah, kalau yang dangkal sungainya itu lihat banyak batunya."
Baca Juga: Ini Hasil Olah TKP Polisi di Kasus Susur Sungai Cileueur yang Menewaskan 11 Siswa MTs
Karena kesulitan, Muslim dan Maman serta warga lainnya sempat kebingungan bagaimana caranya untuk mengangkat korban dari pusaran air muara sungai tersebut.
Sampai akhirnya Tim SAR gabungan datang ke lokasi kejadian. Merek mencoba mengangkat jenazah para korban sampai malam hari.
"Baru dari sore sampai malam tadi, korban berhasil diangkat di bawah muara sungai pakai alat khusus. Kalau pakai cara ngobeng beberapa kali tak berhasil," ungkap Muslim.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 11 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru Cijantung Kabupaten Ciamis ditemukan tewas tenggelam.
Baca Juga: Kemenag Ciamis Larang Kegiatan Ekstrakulikuler Usai 11 Siswa MTs Jadi Korban Tragedi Susur Sungai
Tenggelamnya para korban berawal saat mengikuti acara susur sungai Pramuka di Sungai Cileueur, Leuwi Ili Desa Utama Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis, Jumat (15/10/2021).
Acara itu diketahui diikuti oleh siswa dan sejumlah guru. Adapun insiden tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB. Namun, 11 korban baru bisa dievakuasi pada malam hari.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Memet Hikmat menuturkan, awalnya pihaknya mendapatkan laporan ada beberapa siswa sekolah yang hilang usai ikut acara susur sungai kegiatan Pramuka.
Pihaknya mendapatkan keterangan tersebut dari pihak sekolah bahwa ada 150 siswa bersama para guru yang turun ke sungai.
Baca Juga: Korban Tenggelam Saat Susur Sungai di Ciamis Tidak Dibekali Alat Pengaman
Para korban merupakan siswa MTs setingkat SMP yang baru masuk dengan kisaran usia 12 sampai 13 tahun.
Pihaknya pun bersama Tim SAR gabungan berupaya melakukan pencarian sejak siang sampai Jumat malam.
"Iya, pada pukul 20.05 WIB jenazah siswa yang tenggelam sudah ditemukan meninggal 10 orang. Baru sekitar pukul 21.00 WIB lebih ditemukan lagi seorang jadi total 11 orang," kata Memet.
Baca Juga: Tragedi Susur Sungai Terulang Lagi, Kemenag: Kesehatan dan Keselamatan Siswa Harus Diutamakan
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.