Menurutnya, empat orang saksi yang berada di lokasi kejadian sudah dimintai keterangan. Sementara pemeriksaan terhadap pihak sekolah belum dilakukan karena masih berduka.
"Tidak ada yang mengharapkan ini terjadi, tidak siapa pun ini terjadi, entah itu awalnya kelalaian atau bagaimana," ujar Wahyu.
Kegiatan yang menewaskan 11 siswa tersebut bermula saat 150 siswa bersama para guru turun ke sungai Cileueur Kecamatan Cijeungjing, Ciamis.
Baca Juga: Kronologi 11 Siswa di Ciamis Tewas Saat Susur Sungai Kegiatan Pramuka
Namun dalam kegiatan Pramuka tersebut air meluap dan membuat siswa yang sedang menyusuri sungai terbawa arus.
Semua korban yang terbawa arus sungai ada 21 orang, sebanyak 11 di antaranya meninggal dunia dan sisanya berhasil selamat.
Kegiatan susur sungai cileueur tersebut diawali dari jembatan utama desa utama, kemudian menyusuri Sungai Cileueur.
Rombongan dari kelas 7 dan 8 berangkat dari sekolah untuk mengikuti kegiatan susur sungai tersebut dengan dibagi per regu.
Baca Juga: 3 Guru Tersangka Tragedi Susur Sungai Dibotaki dan Digunduli
Tak lama dari kegiatan, petugas kepolisian mendapat informasi adanya siswa yang terbawa arus.
Patugas kepolisian, BPBD dan Tim SAR gabungan berupaya melakukan pencarian mulai Jumat pukul 13.30 WIB. Korban pertama ditemukan pukul 19.15 WIB.
Korban lainnya yang ditemukan hingga pukul 21.00 WIB dengan jumlah mencapai 11 orang.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.