Kompas TV regional kesehatan

Jika Sering Menilai Diri Sendiri Jelek, Waspadai Gangguan Mental Ini

Kompas.tv - 4 Oktober 2021, 16:29 WIB
jika-sering-menilai-diri-sendiri-jelek-waspadai-gangguan-mental-ini
Ilustrasi mencemaskan kekurangan fisik diri sendiri (Sumber: PeopleImages/Grid.id)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Ingin terlihat cantik atau sempurna merupakan hal yang wajar. Namun jika selalu mencemaskan penampilan fisik, sebaiknya mulailah waspada.

Mencemaskan penampilan fisik secara berlebihan, misalnya menilai diri sendiri jelek, merupakan salah satu ciri body dysmorphic disorder (BDD).

BDD atau gangguan dismorfik tubuh adalah salah satu gangguan kesehatan mental. Mereka yang memiliki BDD sangat cemas terhadap kekurangan fisik yang mengakibatkan ketidakpuasan terhadap fisik dan rendah diri.

Bahkan, mereka sangat cemas terhadap penampilan fisiknya, yang bahkan orang lain tidak sadar atau tidak bisa melihatnya.

Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini dapat menghabiskan pikiran orang tersebut, dan memengaruhi aktivitas sosial serta pekerjaan mereka.

Dilansir Grid.id, Senin (4/10/2021), orang dengan BDD memiliki pandangan yang tidak akurat tentang diri mereka sendiri.

Baca Juga: Blak-blakan, Ariel Tatum Ungkap Bagian Tubuh Favoritnya

Hal itu bisa membuat mereka menghindari orang lain, bahkan mengarahkan mereka ke perilaku berbahaya atau operasi berulang untuk memperbaiki masalah tubuhnya.

Gangguan dismorfik tubuh dapat dialami oleh pria maupun wanita. Kondisi ini cenderung dimulai selama tahun-tahun remaja atau dewasa awal.

Pada usia itu, sering kali anak-anak mulai membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Jika tidak segera ditangani dan diobati, gangguan dismorfik tubuh dapat memburuk seiring bertambahnya usia.

Mereka menjadi lebih tidak senang dengan perubahan fisik yang menyertai penuaan, seperti keriput dan uban.

Mengutip Cleveland Clinic, ciri-ciri orang dengan gangguan dismorfik tubuh meliputi:

  • Melihat diri dan menilai 'jelek' pada tubuh sendiri
  • Memikirkan kekurangan tubuh setiap hari
  • Tidak ingin orang lain melihatnya
  • Menghindari interaksi sosial, baik keluarga atau teman
  • Melakukan operasi plastik untuk memperbaiki penampilan
  • Mengalami tekanan emosional yang parah dan perilaku berbahaya

Hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti BDD. Tetapi, diyakini ada masalah terkait neurotransmiter tertentu (bahan kimia yang membantu sel-sel saraf di otak mengirim pesan satu sama lain).

Baca Juga: Cowok Wajib Tahu, 5 Bagian Tubuh yang Bikin Wanita Tertarik

Gangguan dismorfik tubuh sering terjadi pada orang dengan gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi berat dan kecemasan.

Faktor lain yang mungkin memengaruhi perkembangan atau memicu gangguan dismorfik tubuh meliputi:

  • Pengalaman traumatis atau konflik emosional selama masa kanak-kanak
  • Tingkat percaya diri yang rendah
  • Orang tua atau orang lain yang mengkritik penampilan
  • Tekanan dari teman sebaya dan masyarakat yang menyamakan penampilan fisik dengan keindahan dan nilai

Area tubuh yang sering dikhawatirkan oleh penderita dismorfik di antaranya:

  • Kulit (kerutan, pigmentasi, bekas luka, jerawat, dan noda)
  • Rambut (rambut kepala atau tubuh dan kebotakan)
  • Fitur wajah, paling sering hidung
  • Perut atau dada

Area tubuh lain yang berpotensi menjadi pemicu gangguan dismorfik tubuh adalah:

  • Ukuran penis
  • Otot
  • Payudara
  • Paha
  • Pantat
  • Bau badan

Jika mengalami kondisi dan ciri-ciri gangguan BDD ini, sebaiknya segera mengunjungi psikiater untuk mendapatkan perawatan profesional.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : grid.id




KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x