Makhluk gaib itu menurutnya berbaju serba putih dengan wajah tertutup kain, menyuguhkan nasi dan ikan. Namun Gibran tidak memakan apa yang disuguhkan, ia lebih memilih minum air sungai dan makan dedaunan.
"Tiga orang berbaju putih itu mukanya ditutup kain, perempuan," ujarnya.
Selama ia hilang enam hari di Gunung Guntur, Gibran juga menceritakan tak pernah merasakan adanya malam hari.
"Enggak ada malam. siang hari terus," imbuh Gibran.
Akhirnya pada Jumat petang, Gibran berhasil ditemukan. Adalah Ade Leji (55), seorang kuncen Gunung Guntur yang menemukannya.
Baca Juga: Cerita Bocah Pendaki yang Hilang Selama 5 Hari di Gunung Guntur, Bertahan Hidup dengan Air Sungai
Seperti kisah Gibran, Ade Loji mengungkapkan, tiga pendaki lainnya berhasil ditemukan dengan kisah-kisah mereka sendiri.
"Sudah tiga kali ada yang hilang di Guntur, tapi alhamdulillah semua atas kehendak Allah mereka bisa ditemukan selamat," ungkap Ade Leji.
Gunung yang disebut-sebut sebagai miniaturnya Gunung Semeru itu memiliki banyak kisah tersendiri.
Menurut Ade Leji, ada tiga pantangan yang tidak boleh dilanggar para pendaki Gunung Guntur.
"Tidak boleh bersiul, tidak boleh memainkan suling dan tidak boleh menanyakan jalan," ujarnya.
Ade menjelaskan selain pantangan tersebut terdapat tempat yang tidak boleh didatangi pendaki yakni Curug Sawer.
Baca Juga: 5 Kejadian Misterius dalam Peristiwa Hilangnya Gibran di Gunung Guntur
Tempat tersebut menurutnya memiliki medan yang terjal dan berbahaya jika dilalui oleh pendaki.
"Bahaya tebingnya beratus meter, penunggunya juga ganas, namanya Mbah Derwak," ucapnya.
Sumber : Kompas TV/Tribun Jabar
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.