Kompas TV regional berita daerah

Mau Berlibur ke Yogyakarta? Unduh Dua Aplikasi Ini Dahulu

Kompas.tv - 5 September 2021, 21:04 WIB
mau-berlibur-ke-yogyakarta-unduh-dua-aplikasi-ini-dahulu
Tampilan aplikasi Visiting Jogja di ponsel pintar. (Sumber: Tribun Jogja/Amalia Nurul Fathonaty)
Penulis : Gading Persada | Editor : Hariyanto Kurniawan

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tidak seperti kota-kota lainnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewajibkan mereka yang masuk ke wilayah provinsi ini khususnya wisatawan untuk mengunduh dua aplikasi sekaligus.

Tak hanya aplikasi PeduliLindungi yang dikembangkan Kementerian Kesehatan namun juga aplikasi Visiting Jogja yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY.

“Pengintegrasian dua aplikasi tersebut merupakan hal yang sulit dilakukan makanya kami minta unduh dua aplikasi itu saja,” kata Kepala Dinas Pariwisata  DIY Singgih Raharja, Minggu (5/9/2021).

Singgih pun menceritakan alasan dua aplikasi itu harus diunduh sekaligus. Ia menjelaskan, saat ini seluruh destinasi wisata yang ada di DIY masih tutup karena PPKM Level 4.

Di tengah masa jeda, pihaknya berencana mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi dengan Visiting Jogja yang dikembangkan Dispar DIY.

Sehingga saat pariwisata dibuka nanti, masyarakat tinggal mengunduh satu aplikasi saja.

Baca Juga: BPS Rilis Perkembangan Transportasi dan Wisatawan, Bandara dan Pelabuhan Terdampak

Seperti halnya PeduliLindungi, Visiting Jogja juga dapat digunakan untuk memantau pergerakan wisatawan dalam rangka menekan penularan Covid-19.

"Waktu kita zoom meeting, saya mendengar, jadi memungkinkan PeduliLindungi diintegrasikan dengan beberapa platform. Saya kira Visiting Jogja juga bisa untuk diintegrasikan. Ini sedang kami coba melakukan jajakan dengan Diskominfo untuk diintegrasikan," papar Singgih dikutip dari Tribun Jogja.

Menurutnya, upaya pengintegrasian tersebut murni demi alasan kepraktisan. Sehingga masyarakat tak perlu mengunduh dua aplikasi yang berbeda saat berkunjung ke tempat wisata jika nanti Pemprov sudah membuka secara resmi.

"Saya kira teknologi sekarang bisa dilakukan bundling seperti itu. Bukan kemudian dua-duanya dibuka tapi jadi satu di dalamnya ada PeduliLindungi," jelasnya.

Baca Juga: Akses ke Kawasan Malioboro Yogyakarta Dibuka Bertahap, Tapi Bukan untuk Wisatawan

Terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY Rony Primanto Hari menganggap bahwa pengintegrasian bukanlah perkara mudah.

Sebab, fungsi utama kedua aplikasi tersebut memang berbeda.

Visiting Jogja, lanjut Rony, adalah sebuah platform yang diinisiasi Dispar DIY untuk menginformasikan objek dan potensi wisata yang ada di DIY.

Saat ini telah dikembangkan agar bisa digunakan untuk memesan tiket wisata.

Sementara PeduliLindungi dibuat untuk membantu penanganan Covid-19. Misalnya memantau pergerakan warga untuk keperluan tracing kasus positif.

Baca Juga: Petugas Periksa Surat Vaksin dan Bebas Covid-19 Wisatawan Asing yang Hendak ke Pulau Jawa

"Memang ada keinginan untuk bisa memanfaatkan data-data yang ada di PeduliLindungi supaya masyarakat tidak usah download banyak (aplikasi). Saya melihat menggabungkan dua sistem itu sulit dilakukan," jelasnya.

Namun, lanjut dia, data yang dihimpun dari aplikasi PeduliLindungi sebenarnya tetap bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegunaan aplikasi Visiting Jogja.

Misalnya untuk memastikan bahwa pemesan tiket melalui Visiting Jogja telah tervaksin.

"Kalau yang mengambil data untuk mengetahui yang pesan tiket itu sudah tervaksin atau tidak itu bisa dilakukan," jelasnya.

Sehingga untuk saat ini masyarakat diminta untuk mengunduh dua aplikasi tersebut saat berwisata di DIY.

 



Sumber : Kompas TV/Tribun Jogja



BERITA LAINNYA



Close Ads x