Sementara itu, Kepala Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Kabupaten Lebak Ahmad Hadi mengatakan nelayan tradisional di daerahnya tidak melaut lantaran cuaca buruk yang sedang menerjang pesisir selatan.
"Diperkirakan nelayan tradisional sekitar 3.600 jiwa tidak melaut guna menghindari kecelakaan laut," katanya.
Sebagaimana dilansir Antara, Ali (45), nelayan TPI Tanjung Panto Binuangeun mengatakan para nelayan setempat sejak sepekan terakhir tidak melaut akibat tiupan angin kencang dan gelombang yang cukup tinggi.
Para nelayan menambatkan perahu di sekitar TPI setempat.
"Kami berharap cuaca kembali normal sehingga nelayan bisa melaut," kata dia.
Sementara itu, dilansir dari laman Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim, gelombang tinggi juga terjadi di perairan selatan serta Samudera Hindia Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY.
Adapun tinggi gelombang berpeluang terjadi mulai dari 2,5 - 4,0 meter di Perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY
Sedangkan, tinggi Gelombang 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DIY
"Perairan dan Samudera Hindia Selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY umumnya berawan, berpotensi hujan ringan."
"Angin umumnya bertiup dari arah Timur hingga Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 6 - 25 knot. Tinggi gelombang laut berkisar antara 1,5 - 5,0 meter," bunyi peringatan di laman resmi BMKG Maritim.
Sumber : Kompas TV/Antara/BMKG
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.