Kompas TV regional viral

Dua Kronologi Berbeda dari Warga dan TNI soal Pemukulan di Buleleng, Korban Mengaku Tak Lawan Aparat

Kompas.tv - 24 Agustus 2021, 17:31 WIB
dua-kronologi-berbeda-dari-warga-dan-tni-soal-pemukulan-di-buleleng-korban-mengaku-tak-lawan-aparat
Cuplikan penganiayaan dan pemukulan warga Desa Sidetapa, Buleleng, Bali oleh sejumlah anggota TNI. (Sumber: Instagram/@jeg.bali via Kompascom)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Edy A. Putra

"Tidak ada (melawan), saya tidak melawan, saya di bawah, duduk," kata DI, Selasa, dilansir dari Kompas.com.

Korban mengaku saat kejadian, dirinya baru pulang dari kebun dan tak menggunakan masker. Ia pun berusaha menghindari adangan anggota TNI di lokasi penyekatan.

Baca Juga: Kapolsek Mabuk Berat Dicopot Jabatannya, Ternyata Sempat Keluarkan Pistol hingga Aniaya Warga

“Kebetulan saya tidak tahu kalau ada pemeriksaan swab. Saya lupa pakai masker soalnya habis dari kebun," ujarnya.

Namun, seorang anggota TNI lalu memukul teman DI berinisial AG (23) yang hampir lolos dari penyekatan.

“Tidak tahu kenapa (TNI) marah-marah langsung mukul, langsung nyekik, terus saya diseret sejauh 30 meter ke titik lokasi yang pertama, sejauh saya diseret, saya juga ditendang dari belakang. Padahal saya sudah tidak melawan. Tapi terus saja saya ditendang," tuturnya.

Tak hanya itu, korban lalu diduduki dan disiram air oleh anggota TNI. Selang 15 menit berlalu, paman DI datang dengan maksud melerai agar DI bersama AG tak jadi sasaran pemukulan. 

"Bermaksud melerai agar saya tidak dipukul, terus dia juga yang jadi sasaran pemukulan oleh aparat. Kami bertiga dipukuli lagi, padahal kami tidak melawan," jelas DI. 

Beberapa saat kemudian, adik DI juga datang untuk melerai agar pemukulan tak berlanjut. 

"Adik saya melawan, tapi melawan belum sampai mukul, adu mulut lah. Setelah itu adik saya dipukuli sampai bibirnya robek," bebernya. 

Baca Juga: Kronologi TNI Hajar Warga Karena Dandim Dipukul Saat Tes Swab di Buleleng Bali

Ayah DI kemudian menjemput dan membawa mereka pulang ke rumah yang tak jauh dari lokasi pemukulan. 

Korban menyayangkan penjelasan TNI yang sudah beredar terkait alasan pemukulan terjadi. 

"Saya dibilang nabrak aparat. Kan tidak mungkin saya nabrak, kalau saya nabrak pasti saya jatuh. Jadi berbeda dengan fakta yang di lapangan. Dibilang saya yang mengeroyok aparat, padahal kan saya tidak melawan, saksi mata ada," terangnya.




Sumber : Kompas TV/Kompascom




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x