SOLO, KOMPAS.TV – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan alasannya memarkir mobil dinas di depan SMK Batik 2 Solo.
Gibran menyebut pihak sekolah tersebut diduga berencana menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Senin (23/8/2021) besok.
Menurut Gibran tindakan tersebut tidak dibenarkan lantaran Solo masih melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
"Adik-adik kita ini kan penerus makanya harus kita lindungi. Jangan asal masuk PTM di tengah situasi darurat. Kemarin saya cek ke dinas provinsi, ke Pak Gubernur, belum boleh (PTM)," kata Gibran kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).
Lebih lanjut Gibran menerangkan soal rencana PTM yang diketahuinya hingga memarkirkan kendaraan dinas di depan sekolah sejak Sabtu (20/8/2021) kemarin.
Kata Gibran, ada surat dari SMK Batik 2 yang disebarkan kepada orang tua murid. Surat tersebut berisi pemberitahuan kegiatan PTM terbatas beserta aturannya.
Baca Juga: Gibran Bakal Bagikan Konsentrator Oksigen ke 6 Kabupaten di Solo Raya
"Dari pihak sekolah sudah menyebarkan surat ke orang tua murid. Tanya aja ke kepala sekolah, apakah sudah izin, apakah sudah ke satgas Covid-19," terangnya.
Kendati demikian, Gibran memastikan pihaknya sudah memantau dugaan pelanggaran di wilayahnya.
"Apa pun itu pasti saya tahu, mau sembunyi-sembunyi, pasti saya tahu. Itu sangat membahayakan murid, anak-anak di bawah umur," tegasnya.
Terkait pemeriksaan hingga sanksi untuk pihak sekolah, Gibran mengaku tidak memiliki kewenangan. Sebab, kata dia, saat ini SMA/SMK sederajat sudah berada di bawah naungan pemerintah provinsi Jawa Tengah.
"Bukan wewenang saya. Saya tugasnya menegakkan SE, kita pastikan anak terlindungi," lanjutnya.
Ketegasan ini Gibran lakukan selain karena masih menerapkan PPKM dan belum ada instruksi soal PTM dari pemprov. Gibran juga menyebut belum semua pelajar di Solo sudah divaksin Covid-19.
Dari target 75.000 siswa baru sekitar 3.455 orang yang sudah divaksin dosis pertama. Dalam hal ini Gibran mencegah terjadinya penularan Covid-19 akibat PTM.
"Jadi sabar dulu. Kita ikuti aturan yang berlaku itu saja. Kita akan kejar siswa yang belum divaksin," pungkasnya.
Baca Juga: Dari Barter Sepatu dengan Susu untuk Anak, Seorang Ayah Diangkat Gibran Jadi Petugas Linmas
Perlu diketahui, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini sudah tiga kali meninggalkan mobil dinasnya di satu tempat di Solo.
Pertama kali, Gibran diketahui pernah meninggalkan mobil dinasnya di depan Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon pasca pungutan liar yang dilakukan aparat desa.
Kedua, di tempat pemakaman umum (PTM) Cemoro Kembar Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon setelah terjadinya perusakan belasan makam.
Kemudian ketiga, Gibran meninggalkan mobil dinasnya di depan SMK Batik 2 Solo Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan lantaran sekolah diduga berencana melakukan PTM di masa PPKM level 4.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.