MEDAN, KOMPAS.TV - Sekelompok anggota organisasi masyarakat (ormas) berseragam loreng menghancurkan Sekretariat Pengurus Anak Cabang Pemuda Batak Bersatu (PAC PBB) Medan Tuntungan karena cekcok di RSUP Adam Malik.
Selain merusak kantor PAC PBB Medan Tuntungan, anggota ormas itu juga hendak menikam Mangasi Siburian, penasihat PAC PBB Medan Tuntungan.
Ketua PAC PBB Medan Tuntungan Marison Damanik mengatakan, aksi penyerangan ormas itu bermula pada Sabtu (7/9/2021).
Baca Juga: Polisi Tangkap Pemeras Sopir Truk yang Viral
Saat itu, anggota Pemuda Batak Bersatu (PBB) menggeruduk RSUP Adam Malik.
Massa PBB mengaku menemukan pasien kanker payudara yang jenazahnya lebam-lebam. Mereka menuntut penjelasan soal kondisi tak wajar itu.
Ketika massa PBB hendak masuk ke dalam rumah sakit, seorang laki-laki yang mempunyai jabatan sekretaris di sebuah ormas di Kecamatan Pancurbatu muncul.
Laki-laki itu mencoba menghalangi massa PBB dan adu mulut tak terhindarkan. Saat situasi memanas, petugas keamanan rumah sakit memisahkan laki-laki itu dari massa PBB agar tak terjadi keributan.
Tak disangka, sekelompok anggota ormas membalas menggeruduk dan merusak Sekretariat PBB pada Minggu (8/8/2021).
Mereka melempari kantor PAC PBB Medan Tuntungan dengan batu dan balok hingga menyebabkan kerusakan.
Marison mengatakan, laki-laki yang terlibat cekcok di RSUP Adam Malik juga terlihat dalam penggerudukan Sekretariat PBB.
Baca Juga: Ormas Di Bandung Bentrok, 2 Orang Ditusuk
Dalam penggerudukan itu, seorang anggota ormas loreng diduga berusaha menikam penasihat PBB.
"Penasihat kami, Mangasi Siburian mau ditikam menggunakan pisau, cuma mengelak dia jadi enggak sampai kena. Dua kali ditikamnya," kata Marison Damanik, Selasa (10/8/2021), dilansir dari Tribunnews.
Sementara, satu orang perempuan pingsan di tempat karena melihat upaya penusukan pisau oleh anggota ormas loreng itu.
"Karena ditengok suaminya ditikam, istrinya sampai pingsan," kata Marison.
Setelah kejadian itu, Marison mengaku telah menghubungi ketua PAC ormas loreng itu. Setelah perundingan, kedua ormas sepakat berdamai sehingga tidak melaporkan penusukan itu pada kepolisian.
Meski begitu, Marison mengatakan tetap melaporkan tindakan perusakan kantor PAC PBB pada kepolisian. Ia beralasan, perusakan itu merugikan dan menodai simbol organisasi.
"Jadi ya buat laporan ke Polsek, cuma masalah penikaman sudah di mediasi secara kekeluargaan. Tidak sampai pengaduan. Kaca hancur semua. Kalau saya prediksi material sampai juga 20 jutaan," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.