Bengar menjelaskan, menurut penjelasan dokter yang merawat keponakannya, akibat pukulan di bagian perut yang diterima Bripda Daniel, organ liver atau hati korban mengalami kerusakan hebat.
Baca Juga: Viral Video Pria di Medan Positif Covid-19 Malah Wisata Kuliner, Polisi Tangkap Pelaku
"Dugaan saat operasi pertama itu livernya pecah. Tapi waktu di operasi kedua ketahuan kalau livernya ternyata terbelah," tuturnya.
Masih menurut dokter, Bengar mengatakan, Bripda Daniel tidak boleh melakukan kegiatan berat selama tiga bulan bahkan bisa lebih.
"Istirahat total minimal 3 bulan dan tidak bisa bekerja keras dulu. Kita bersyukur ada perbaikan fisik dan ada rencana pulang nanti (Senin) sore," ujar Bengar.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, membenarkan telah ada laporan terkait kasus dugaan pemukulan dan pengeroyokan yang menimpa Bripda Daniel Haposan.
Baca Juga: Demokrat Laporkan Wamendesa PDTT ke Polda Jabar, Ada Apa?
Menurut dia, kasus tersebut telah ditangani Propam Polda Jabar dan sudah masuk tahap penyelidikan.
"Propam sudah bergerak dan bekerja, jadi sekarang sedang berupaya mengusut tuntas kejadian kemarin itu. Sekarang sedang dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan terkait kejadian ini," ujar Erdi, Senin (9/8/2021).
Bripda Daniel Haposan adalah anggota yang baru sebulan dilantik di Kesatuan Subditdalmas Polda Jawa Barat angkatan ke-45.
Baca Juga: Pengiring Jenazah yang Keroyok Sopir Truk Ditangkap
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.