Ternyata tak hanya Tukul, terdapat dua warga lain di tempat itu yang melakukan hal serupa. Mereka adalah Jannah dan Yoga Pratama.
Jannah adalah seorang ibu rumah tangga yang suaminya bekerja sebagai kuli bangunan, sementara Yoga adalah seorang mahasiswa.
“Suami saya sudah dapat bantuan dari dana desa pak, jumlahnya juga sama Rp300 ribu per bulan. Nggak tahu kok ini dapat bantuan lagi, makanya saya kembalikan. Mudah-mudahan dapat orang lain yang membutuhkan,” ucap Jannah.
Baca Juga: Ganjar Apresiasi Mahasiswa Inisiai Gelar Panggung Hiburan untuk Menghibur Pasien Isoman
Sementara Yoga mengatakan bantuan dana desa sudah diterima ayahnya. Untuk bantuan BST, diterima atas namanya.
“Menurut aturan undang-undang, katanya satu kepala keluarga dapat satu bantuan saja. Tapi kok di keluarga saya dapat dua. Makanya saya berinisiatif mengembalikan. Mungkin bisa digunakan ke masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Yoga.
Mendengar hal itu, Ganjar mengaku bangga pada warganya yang mau mengembalikan bantuan itu karena memang tidak berhak.
Ganjar juga menekankan bahwa apa yang dilaukan mereka merupakan contoh moralitas yang harus menjadi tauladan masyarakat lainnya sekaligus menjadi acuan pemerintah untuk melakukan perbaikan data.
“Dari sisi moralitasnya, ini sangat bagus. Ini konkret, mereka datang dengan moralitas bagus, mau mengembalikan karena merasa sudah menerima,” jelas Ganjar.
Ganjar berharap apa yang dilakukan Tukul, Jannah, Yoga, dan Dobby ini, menjadi inspirasi banyak orang. Mengingat bantuan memang banyak yang tak tepat sasaran, sehingga menimbulkan kecemburuan.
Karena kejujurannya, tiga orang warga Klaten yang mengembalikan bantuan itu langsung mendapat hadiah uang tunai dari Ganjar.
Baca Juga: Jateng Dapat Alokasi Khusus Vaksin Sinopharm dari Presiden untuk Penyandang Disabilitas
Sumber : Kompas TV/Laman Pemprov Jawa Tengah
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.