“Masyarakat bisa diedukasi untuk tidak keluar dari wilayah itu. Sehingga tidak banyak yang turun ke jalan. Sebab kalau sudah turun ke jalan, pergi ke kota, ini kan terjadi mobilitas tinggi," ucap Ganjar.
Mengingat, lanjut dia, jika dilihat dari data google, mobilitas masyarakat di Jateng masih relatif tinggi.
Sebab itu, agar dapat menekan laju penularan Covid-19, Ganjar meminta kepada seluruh masyarakat untuk dapat mengurangi pergerakan selama PPKM Darurat ini.
Baca Juga: Paket Obat untuk Isoman Segera Disalurkan, Ganjar Minta Masyarakat Segera Lapor
Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo menambahkan, belum ada varian berbahaya lain selain varian Delta di Jateng.
“Selain varian Delta belum ada, tapi itu saja sudah sangat berbahaya," tegas Yulianto.
Mengingat varian Delta sangat cepat penularannya, yang lebih bahaya varian ini juga menyerang anak-anak.
Dari data yang ada, sebanyak 23 sampel varian Delta adalah sampel anak-anak, sementara sisanya dewasa.
“Ada bayi yang usianya baru enam bulan, positif varian delta. Ada yang balita, ada yang remaja. Di bawah 17 tahun cukup banyak, dari sampel yang kami ambil, semuanya delta,” jelasnya.
Baca Juga: Masih Banyak Warga Jateng Ngeyel Aturan PPKM Darurat, Ganjar Pranowo: Kasih Edukasi Harus Sabar
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.