BANTUL, KOMPAS.TV- Aksi solidaritas antarwarga untuk membantu mereka yang menjadi korban keganasan Covid-19 terus terjadi di masyarakat.
Tak hanya para artis, beberapa warga juga melakukan aksi serupa.
Seperti yang dilakukan oleh Joko Taruno. Warga Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lainnya berani menyediakan ratusan paket nasi bagi mereka yang tengah melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Hal ini dilakukannya setiap hari.
Baca Juga: Omesh Donasikan Mobil Pribadinya untuk Dijadikan Ambulans Darurat, Begini Ceritanya
"Aksi ini sudah kami lakukan sejak dimulainya PPKM Darurat mulai 3 Juli lalu dan semuanya gratis," kata Joko pada Kompas TV, Selasa (6/7/2021).
Joko tidak sendirian ternyata. Ia turut dibantu sekitar 20 relawan lainnya yang tergabung dalam Kroyokan Sedekah ini setiap harinya menyiapkan sekitar 200 paket nasi untuk makan siang setiap harinya bagi warga yang menjalani isoman.
Setiap satu paketnya, kata Joko, berisi nasi lengkap dengan lauk pauknya ditambah dengan selingan susu atau jus atau juga buah-buahan.
Joko mengaku saat ini baru sebatas hanya mampu menyediakan makan siang semata itu pun dia mengaku sudah kewalahan mengingat minimnya jumlah relawan yang berpartisipasi.
"Kendala kami saat ini adalah pada orang yang mengantarkan paket nasi ke tujuan. Jumlah pengantarnya minim, sementara jumlah permintaan cukup banyak dan juga daerah tujuan beberapa diantaranya cukup jauh dari tempat kami," jelas Joko yang memfungsikan rumahnya di kawasan kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu sebagai dapur umum.
Baca Juga: Warung Makan Gratis Untuk Warga Isoman
Lantas bagaimana awal mula kegiatan sosial ini dilakukan Joko bersama rekan-rekannya di Kroyokan Sedekah?
Sejatinya, aksi menyediakan nasi gratis ini bukanlah hal yang baru.
Sebab, sejak beberapa tahun terakhir, Kroyokan Sedekah memang fokus menyediakan nasi gratis untuk dibagikan ke para jamaah salat jumat di beberapa masjid di DIY.
"Namun saat PPKM Darurat membuat penutupan tempat ibadah seperti masjid kembali dilakukan, termasuk tidak boleh gelar Salat Jumat di masjid. Nah, akhirnya kami berpikir bagaimana agar sedekah nasi ini tetap jalan, hingga muncullah gerakan membantu isoman ini," jelas dia.
Tak ada niat lain selain mengharap berkah dan juga membantu sesama membuat Joko Taruno dan Kroyokan Sedekah-nya menaikkan jumlah paket nasi yang diberikan para isoman.
Namun, untuk merealisasikannya, Joko harus terlebih dahulu memastikan keberadaan jumlah personel yang mengantar paket nasi ke tujuan.
Baca Juga: Warung Ayam Kremes Ini Sediakan Makanan Gratis Bagi Warga Desa Lebo yang Jalani Isoman
"Makanya saya juga minta bagi mereka yang mampu untuk mengambil paket nasi ini lalu mengantar ke tujuan tentu akan sangat membantu kami juga," tutur dia.
Sudah berjalan hampir sepekan, suka duka dirasakan Joko Taruno. Tak jarang aksinya ini dianggap hanya hoax semata atau mencari sumbangan.
"Setiap hari saya menerima pesan di WA ratusan kali, saya berusaha untuk membalasnya semua satu persatu. Tapi ada juga yang sepertinya tak sabar menerima balasan, malah saya dikira hanya cari sensasi atau hoax," ungkapnya.
Meski begitu, tak sedikit pula cerita yang membuatnya terharu saat mengantar paket nasi untuk warga yang isoman.
Pasalnya, tak sedikit pula warga yang menjadi tujuannya mengantar paket nasi adalah warga non muslim dan hal itu tak dipermasalahkan nya.
Atau cerita ketika dia mengantar paket nasi ke warga yang isoman malah dimintai tolong untuk dibelikan gula dan garam.
"Ternyata saat itu gula dan garamnya habis, ya saya bantu belikan juga. Tidak masalah, baik itu satu agama atau beda agama, kaya dan miskin, pokoknya niat kami hanya ingin membantu. Mereka yang isoman tentu sedang berjuang agar sembuh, mereka tidak bisa kemana-mana, ya kewajiban kita untuk membantu," tandas Joko Taruno.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.