Baca Juga: Hari Pertama PPKM Darurat, Satgas Kabupaten Gunung Kidul Tertibkan 7 Bus Wisatawan
"Kami ingin tunjukkan bahwa ini yang terjadi di Kota Surabaya, sehingga paling tidak saya ingin menyentuh hati warga. Jangan sampai dengan tidak menjaga prokes, lalu yang kena orang yang dicintainya," imbuh Eri.
Ia mengajak masyarakat Surabaya, termasuk anak-anak muda untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
“Mungkin mereka (anak-anak muda) itu kuat, tapi kan juga tidak ada yang tahu kalau dia menjadi OTG (orang tanpa gejala), hingga akhirnya bisa menularkan kepada orang-orang tercinta, alangkah sedihnya kalau sudah seperti itu," ujar Eri.
Wali Kota Eri juga memohon maaf pada seluruh warga Surabaya karena banyak kegiatan sementara mesti berhenti selama PPKM Darurat.
Namun, ia menyakinkan warga bahwa hal ini hanya untuk menekan penyebaran Covid-19 yang makin mengganas.
Baca Juga: Momen Ganjar Memarahi Mahasiswa Covid-19 yang Tak Pakai Masker saat Lakukan Isolasi
"Makanya saya mohon kepada warga Surabaya, ayo jalankan ini, sehingga bisa cepat berhenti. Insyallah ini bisa selesai dalam waktu dua minggu, tapi kalau ini tidak dilakukan dengan disiplin, ini pasti akan terus berlanjut," ujarnya.
Ia mengaku tidak ingin perekonomian Surabaya terhenti. Bahkan, ia juga tidak ingin pekerjaan untuk mencari nafkah anak-istri terhenti.
Sebab itu, Eri meminta warga yang bekerja mencari nafkah dan menggerakkan perekonomian tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.