PAPUA, KOMPAS.TV - Kerusuhan massa pecah di Kabupaten Yalimo pada Selasa (29/6/2021) lantaran kekecewaan terhadap hasil sidang sengketa Pilkada yang dikeluarkan oleh Mahkamah Konsitusi. Banyak efek yang muncul karena aksi kerusuhan massa tersebut.
Mulai dari pembakaran gedung-gedung pemerintah hingga pemblokiran jalan.
Berikut ini 5 efek dari kerusuhan di Kabupaten Yalimo, Papua yang dirangkum Kompas TV:
1. Massa Blokir Jalan
Massa hingga Kamis (1/7/2021) masih memalang jalan menuju Bandara Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, sehingga operasional bandara tersebut terbatas.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan mereka melakukan aksi tersebut karena kecewa terhadap putusan MK, yang mendiskualifikasi kepesertaan pasangan Erdi Dabi-Jhon Wililkata pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Yalimo 2020.
Untuk membantu pengamanan di Yalimo, pihaknya pada hari Rabu (30/6/2021) mengirim dua regu Brimob dari Jayapura, kemudian pada hari ini (1/7/2021) menambah satu regu.
Melansir Antara, Kapolda Papua mengatakan bahwa pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Pasangan Calon Nomor Urut 01 Erdi Dabi-Jhon Wilil agar massa pendukungnya tidak lagi melakukan aksi anarkis.
Irjen Mathius Fakhiri juga akan berkomunikasi dengan Pasangan Calon Nomor Urut 02 Lakius Peyon-Nahum Mabel.
Bahkan, Kapolda bersama Pangdam XVII Cenderawasih akan berkunjung ke Elelim bersama kedua paslon agar mereka berbicara langsung dengan para pendukung guna meredam emosi massa.
Baca Juga: Kapolda Papua Sebut Kerusuhan di Yalimo Berpotensi Menjadi Perang Suku
2. Operasional Bandara Elelim Lumpuh
Kepala Kantor Unit Pengelola Bandar Udara Elelim Genos Imanuel Bless mengaku sejak insiden pembakaran di Elelim, Selasa (29/6/2021), operasional bandara terbatas.
Pada hari Rabu (30/6/2021), kata Genos Imanuel Bless, hanya melayani dua kali penerbangan dari Jayapura. Itu pun mengangkut anggota, termasuk pada hari Kamis (1/7/2021) hanya melayani satu penerbangan dari Jayapura.
"Bandara Elelim tidak dipalang, tetapi jalan menuju bandara yang dipalang sehingga aktivitas penerbangan untuk sementara terbatas," kata Genos Bless.
Baca Juga: Rusuh Akibat Pasangan Cabup Didiskualifikasi MK, 1.146 Orang di Kabupaten Yalimo Papua Mengungsi
3. Pegawai Bank Dievakuasi
Perbankan yang beroperasi di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua, mengevakuasi karyawan di kabupaten ini menggunakan pesawat, karena pelayanan di sana telah ditutup akibat kerusuhan yang mengakibatkan akses jalan darat terputus dan sejumlah kantor pemerintah dibakar massa.
Kepala Bank Papua Cabang Wamena melalui Pejabat Pengganti Sementara Siprianus Yaleket di Wamena, mengatakan belum dilakukan evakuasi karyawan sejak Kantor Cabang Pembantu Bank Papua Yalimo dibakar massa pada 29 Juni lalu.
"Kita sudah diberikan petunjuk oleh manajemen atau direksi untuk secepatnya kita melakukan evakuasi, namun transportasi jalan darat tidak bisa kita masuk, karena banyak jembatan yang menurut informasi tidak bisa dilalui," kata dia.
Pegawai Bank Papua yang ditempatkan di Yalimo sebanyak tujuh orang ditambah petugas keamanan dan petugas kebersihan. Semuanya akan dievakuasi ke Kabupaten Jayawijaya.
"Kita sementara ada bangun komunikasi dengan pihak penerbangan untuk disiapkan satu-dua flight untuk kita bisa evakuasi teman-teman ke Wamena," katanya.
Pelayanan perbankan di Yalimo memang dihentikan dan diarahkan pelayanannya ke Wamena, di Kabupaten Jayawijaya. Sejak kejadian itu Bank Papua tidak lagi mengirim uang ke Yalimo untuk mendukung perekonomian di sana.
"Kita sudah imbauan customer untuk lakukan semua transaksi di Wamena karena sampai saat ini kondisi di Elelim belum stabil, jadi kita tidak mungkin ambil risiko untuk bawa uang ke sana," tandas dia.
4. Bakar 8 Gedung Pemerintah
Massa di Kabupaten Yalimo melakukan aksi pembakaran terhadap delapan kantor pemerintahan setempat sebagai reaksi dari didiskualifikasinya pasangan calon kepala daerah Yalimo, Erdi Dabi-Jhon Wilil oleh Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (29/6/2021).
Massa yang tak puas atas hasil sidang MK itu, marah dan bertindak beringas dengan membakar gedung pemerintah di antaranya Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kantor BPMK, Kantor Dinas Perhubungan, Kantor Dinas Kesehatan, Kantor DPRD, Kantor Gakkumdu, dan Bank Papua.
Baca Juga: 5 Fakta Kerusuhan di Yalimo, Papua: Massa Bakar Kantor Pemerintah karena Tak Puas Hasil Sidang MK
5. Ribuan Warga Mengungsi
Sebanyak 1.146 orang di Kabupaten Yalimo, Papua, mengungsi ke tempat aman setelah kerusuhan pada hari Selasa (29/6/2021).
Ribuan orang tersebut mengungsi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Kerusuhan itu menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendiskualifikasi kepesertaan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi-Jhon Wilil.
Dilansir dari Antara, Kamis (1/7/2021), Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Arif Budi Situmeang mengatakan pihaknya akan mendukung kepolisian dalam memberikan perlindungan agar pengungsi tidak meninggalkan kabupaten.
Kata Arif, pihaknya berupaya melakukan pemulihan di sana. "Serta mendata ruko dan kios yang dibakar massa," sambungnya.
Selain ke Wamena, Arif menyebut 1.146 pengungsi itu juga tersebar di masing-masing, Koramil Yalimo 423 orang, Kodim Kerangka Yalimo 77 orang, Polres Yalimo 526 orang, Gereja JRP 80 orang, dan Gereja Kingmi 40 orang.
Baca Juga: Antisipasi Kerusuhan Yalimo Meluas, Polres Jayawijaya Siagakan Personel
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.