"Terus saat sekarang ini jadi melonjak. Rumah sakit penuh tempat karantina penuh. Ini pada berlomba membuat karantina lagi."
Menyikapi melonjaknya pasien Covid-19 ini, Budhi meminta pemerintah pusat untuk melakukan pengetatan screening klaim RS dan membentuk tim independen.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Nyatakan Indonesia Memasuki Gelombang Kedua
"Saya sudah banyak (terima) laporan. Ada seseorang di tes swab di rumah sakit A positif, di laboratorium yang betul-betul profesional malah negatif. Jamnya sama, hanya selisih 10 menit, pada waktu melakukan swab, yang satu negatif yang satu positif," kata Budhi.
"Kalau bisa pemerintah pusat menurunkan Litbang yang betul-betul independen."
Menanggapi tudingan Bupati Banjarnegara, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lantas angkat bicara.
Ketua IDI Banjarnegara, dr Agus Ujianto, membantah tudingan yang disampaikan Budhi Sarwono.
"Saya kira hal tersebut (berebut pasien) tidak lah benar. Kami sudah melakukan tugas medis sebagaimana mestinya," kata Agus dilansir dari TribunJateng.
Baca Juga: PPKM Darurat Rencananya Mulai Dilaksanakan 3 Juli 2021, Presiden akan Umumkan Langsung
Agus menjelaskan, untuk mendapatkan klaim perawatan pasien Covid-19 proses pencairannya tidak gampang.
Sebab, kata dia, rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 harus mengeluarkan biaya terlebih dahulu.
Sementara untuk menekan laju perkembangan Covid-19, lanjut Agus, sebaiknya pemerintah daerah melakukan sinergi kebijakan.
Dengan begitu, masyarakat tidak bingung terkait pelaksanaannya.
Baca Juga: Berencana Terapkan PPKM Darurat, Pimpinan Komisi IX: Pemerintah Jangan Buat Bingung Masyarakat
Tudingan bahwa pihak Rumah Sakit meng-covid-kan pasien, sudah cukup lama dihembuskan. Namun Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) berkali-kali membantahnya.
Sekjen Persi, Lia G Partakusuma, dalam jumpa pers virtual pekan lalu meminta masyarakat percaya kepada rumah sakit. Dia menekankan, dokter pasti akan mengobati sesuai dengan kondisi pasiennya.
"Jadi masyarakat jangan juga merasa bahwa kalau diagnosa COVID pasti akan diklaim oleh RS sebagai pasien COVID. Ya tentu kami mengimbau sama-sama kita menaruh kepercayaan, bahwa tentu dokter akan mengobati sesuai dengan kondisi pasien," tuturnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.