Pendudukan markas tersebut, lanjut Iqbal, untuk mempersempit ruang gerak bagi kelompok kriminal bersenjata dalam merencanakan dan melancarkan aksinya.
"Satgas Ops Nemangkawi juga berhasil melakukan pemulihan Kamtibmas sehingga aktivitas pemerintahan, perekonomian dan kegiatan sosial masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya," tambah Iqbal.
Baca Juga: Tak Hanya dari Pemkab, Satgas Nemangkawi Cium Aliran Dana dari Anggota DPRD Tolikara ke KKB di Papua
Di akhir keterangannya, Iqbal menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan tugas Satgas Ops Nemengakawi tidak hanya melakukan tindakan represif (Hard Approch), tetapi juga mengutamakan tindakan preventif (Soft Approch).
Upaya tersebut, kata Iqbal, dilakukan melalui aktivitas seperti bakti sosial, binmas noken, piajar, dan penyaluran bibit pertanian, perikanan dan peternakan.
"Hal ini nyatanya terbukti efektif dalam menangani Kelompok kriminal bersenjata maupun kelompok kriminal politik," katanya.
"Tercatat total 26 orang yang tergabung dalam kelompok kriminal bersenjata menyerahkan diri dan berjanji setia kepada NKRI," tambah Iqbal.
Berdasarkan rekap terakhir, Satgas Nemangkawi juga berhasil melakukan penggalangan kepada 166 tokoh orang papua serta mengamankan 3 pucuk senjata api, 4 buah magazine, 87 buah amunisi dan 1 buah granat.
"Untuk Pelaksanaan Tugas Operasi Nemangkawi Tahap II 1 Juli 2021 nanti akan dilaksanakan kewilayahan oleh Polda Papua," pungkas Iqbal.
Baca Juga: Satgas Nemangkawi Ungkap Dugaan Uang Rp600 Juta Mengalir dari Pemkab Puncak ke KKB Lekagak Telenggen
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.