Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri mengungkapkan peran dari Neson Murib yaitu sebagai pemasok senjata api untuk KKB di Kabupaten Puncak.
Fakhiri menuturkan, Neson Murib sudah berulang kali melakukan transaksi jual beli senjata api dan amunisi ilegal. Jumlahnya mencapai miliaran rupiah
"Total yang dikirim dan diterima Rp1,3 miliar," sambung Fakhiri.
Menurutnya, uang tersebut diduga kuat akan digunakan untuk membeli senjata api di Kabupaten Mimika.
Baca Juga: Pembakar Fasilitas Bandara Aminggaru Terungkap, Satgas Nemangkawi: Pelaku KKB Lekagak Telenggen
"Buat apa dia bawa uang sampai Rp 370 juta. Informasi yang kami dapat dia mau bertemu dengan kenalannya di Timika. Kemungkinan besar itu untuk membeli senjata," tegas Fakhiri.
Ia menyatakan, keberadaan Neson Murib di Puncak Jaya karena sedang transit, sebelum kembali terbang ke Mimika.
Sementara itu seperti dilaporkan Tribun Papua, sedianya, anggota DPRD Tolikara berinsial SW pada Kamis (17/6/2021) ini akan menggelar jumpa pers untuk memberikan klarifikasi terkait namanya yang tersangkut dugaan dana ke KKB.
Namun rencana itu batal karena yang bersangkutan gagal terbang dari Wamena ke Jayapura. Belum ada penjelasan sebab dan alasan batalnya keberangkatan SW. Meski begitu, SW akan tetap mengupayakan bisa terbang ke Jayapura dari Wamena.
Baca Juga: Kapolri Bakar Semangat Satgas Nemangkawi yang Perangi KKB di Papua: Tak Boleh Kalah!
Kepolisian sebelumnya juga menuding adanya aliran dana sebesar Rp 600 juta dari pemerintah kabupaten Puncak Jaya ke KKB. Hingga kini pemerintah kabupaten Puncak Jaya belum memberi keterangan atas tudingan kepolisian ini, termasuk siapa yang mengalirkan dan kenapa ada dana yang mengalir ke KKB.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.