Baca Juga: Angka Kematian Anak Akibat Covid-19 Tinggi, Rencana Sekolah Tatap Muka Tetap Lanjut?
Sayangnya, karena hasil swab PCR baru keluar empat hari kemudian, mereka ratusan pasien yang sejak awal ditangani dengan prosedur Covid-19 itu meninggal terlebih dahulu.
Karena itu, pasien yang meninggal sebelum hasil swab PCR keluar oleh pihak rumah sakit langsung dikategorikan sebagai pasien yang meninggal dengan indikasi terpapar Covid-19.
Hal inilah, kata Bambang, yang membuat pasien-pasien yang meninggal itu langsung dibawa ke tempat permakaman khusus Covid di TPU Cikadut.
Baca Juga: 600 Lebih Anak Indonesia Meninggal Karena Covid-19, Tertinggi se-Asia Tenggara
"Karena hasil swabnya baru empat hari kemudian, pasien yang ternyata meninggal itu karena diabetes, jantung, dan penyebab lainnya juga dimakamkan dengan protokol Covid-19," ucap Bambang.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan, idealnya semua jenazah yang dimakamkan di tempat permakaman khusus ini adalah mereka yang sudah dipastikan terpapar Covid-19.
Dia memastikan lahan khusus untuk permakaman pasien yang meninggal karena Covid-19 di TPU Cikadut terbilang luas, yakni 20 ribu meter persegi.
Menurut Bambang, lahan seluas itu cukup untuk membuat sekitar 5.000 liang lahat.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Klaster Pernikahan di Madiun Bertambah Menjadi 88 Orang
"Saat ini yang sudah terpakai baru 5.600 meter persegi, atau baru 1.400 liang lahat. Ini berarti masih tersisa 3.600-an liang lahat lagi," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.