Kompas TV regional update corona

Ratusan Makam Khusus Covid-19 di Bandung Dibongkar, Ternyata Jenazahnya Tidak Terpapar Virus Corona

Kompas.tv - 15 Juni 2021, 09:04 WIB
ratusan-makam-khusus-covid-19-di-bandung-dibongkar-ternyata-jenazahnya-tidak-terpapar-virus-corona
Sejumlah pemikul jenazah dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) menggotong dan memakamkan peti berisi jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Cikadut, Jalan Cikadut, Mandalajati, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (1/2/2021). (Sumber: Tribun Jabar/Gani Kurniawan)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Purwanto

Baca Juga: Angka Kematian Anak Akibat Covid-19 Tinggi, Rencana Sekolah Tatap Muka Tetap Lanjut?

Sayangnya, karena hasil swab PCR baru keluar empat hari kemudian, mereka ratusan pasien yang sejak awal ditangani dengan prosedur Covid-19 itu meninggal terlebih dahulu.

Karena itu, pasien yang meninggal sebelum hasil swab PCR keluar oleh pihak rumah sakit langsung dikategorikan sebagai pasien yang meninggal dengan indikasi terpapar Covid-19.

Hal inilah, kata Bambang, yang membuat pasien-pasien yang meninggal itu langsung dibawa ke tempat permakaman khusus Covid di TPU Cikadut.

Baca Juga: 600 Lebih Anak Indonesia Meninggal Karena Covid-19, Tertinggi se-Asia Tenggara

"Karena hasil swabnya baru empat hari kemudian, pasien yang ternyata meninggal itu karena diabetes, jantung, dan penyebab lainnya juga dimakamkan dengan protokol Covid-19," ucap Bambang.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan, idealnya semua jenazah yang dimakamkan di tempat permakaman khusus ini adalah mereka yang sudah dipastikan terpapar Covid-19.

Dia memastikan lahan khusus untuk permakaman pasien yang meninggal karena Covid-19 di TPU Cikadut terbilang luas, yakni 20 ribu meter persegi.

Menurut Bambang, lahan seluas itu cukup untuk membuat sekitar 5.000 liang lahat.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Klaster Pernikahan di Madiun Bertambah Menjadi 88 Orang

"Saat ini yang sudah terpakai baru 5.600 meter persegi, atau baru 1.400 liang lahat. Ini berarti masih tersisa 3.600-an liang lahat lagi," ujarnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x