Namun, karena pertimbangan etik dan keamanan, Dandim tak merinci identitas warga yang menyerahkan senjata tersebut.
Ia hanya mengungkapkan bahwa selain senjata para sniper asal Eropa ini, pihaknya juga mendapatkan kain adat dan piring piring tua.
“Dari benda-benda pusaka orangtuanya inilah, pihaknya mendapat informasi senjata api aktif ini adalah mas kawin,” tuturnya.
Dandim mengungkapkan, penyerahan senpi dan amunisi, berlangsung pada pukul 20.00 WIT.
"Ada satu pucuk senjata api jenis moser dan munisi beberapa kaliber, semuanya sejumlah 49 butir," tuturnya. Pihaknya telah menemui warga tersebut dan telah memberikan pemahaman.
Baca Juga: Diduga Bawa Amunisi Senjata untuk KKB, Bripka HSW Ditangkap
"Saya ucapkan terimakasih, karena atas kesadaran sendiri dan secara sukarela telah menyerahkan senjata api dan munisi," ucap Bulo.
Ia menilai, upaya yang dilakukan oleh jajarannya seperti pendekatan dan pembinaan kepada warga sipil di wilayah Kodim 1807/Sorong Selatan, sudah berjalan dengan baik.
Sehingga, saat ini sudah tercipta kepercayaan warga terhadap Kodim 1807/Sorong Selatan.
Informasi yang didapatkan ternyata di daerah pesisir dan pedalaman Papua, pada dekade 1960 hingga awal 1990-an, senjata api kerap menjadi mahar perkawinan pihak mempelai pria ke wanita.
Baca Juga: Polisi Berpangkat Bripka Diperiksa Propam, Kapolda Papua: Ditangkap Bawa 21 Amunisi ke Intan Jaya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.