"Maka kepada teman-teman sekarang menghitung betul-betul agar kita bisa menyiapkan," ujarnya.
Selain itu, Ganjar berharap sosialisasi dan operasi yustisi tidak boleh berhenti dengan berbagai cara dan metode agar kesadaran masyarakat betul-betul muncul.
"Sehingga nanti kita harapkan tidak terjadi peningkatan yang membahayakan," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB juga sudah datang ke Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan Ganjar terkait penanganan Covid-19.
Khususnya setelah terjadi lonjakan kasus di Kudus dalam beberapa pekan terakhir.
"Saya sudah bicara langsung dengan Menkes dan BNPB. Bantuan sudah turun semua. Kemenkes sudah siap membantu, vaksinasi bisa kita percepat. TNI-Polri (membantu) tenaga, nakes, dan juga untuk operasi yustisi. Kalau nanti butuh vaksinator mereka siap dan penegakan hukum juga sudah pasti siap bantu, peralatan siap bantu. Jadi tinggal memanfaatkan saja," katanya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Warga Madura Masuk Surabaya Wajib Swab Antigen
Selain bantuan dari TNI-Polri dan Kementrian Kesehatan, ada juga bantuan dari BNPB Pusat.
Bahkan, Kepala BNPB juga datang langsung ke daerah, salah satunya Kudus, untuk memastikan penanganan Covid-19 dan memberikan bantuan 1 miliar APD.
"Sebenarnya ini untuk meyakinkan agar kabupaten/kota musti menyiapkan dengan baik maka untuk beberapa kasus yang ada di Kudus, kami buatkan pendampingan. Istilah Panglima TNI itu pendampingan aktif, artinya secara proaktif ada di situ berserta SDM, pelaksanan, dan sebagainya betul-betul 'day to day' harus dilakukan tindakan penuh, istilahnya penebalan kalau di TNI terhadap kondisi itu," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.