"Sebagai anggota polisi, jiwanya tergerak untuk mengetahui ada kejadian apa. Lalu berhenti dan menghampiri kerumunan, ternyata ada dua orang pemuda yang dalam keadaan mabuk sedang bertengkar dengan pemilik warung," kata Eko.
Tak hanya itu, lanjut Eko, ada juga salah satu pemuda yang mengenakan topi ormas.
Pemuda tersebut ribut dengan petugas ronda. Kemudian dilerai dan pemuda itu disuruh pulang oleh korban.
"Tetapi anggota ormas itu tidak mau pulang," ucapnya.
Eko mengatakan, pada saat yang bersamaan datang lagi anggota ormas yang menggunakan motor dengan berboncengan dalam keadaan mabuk.
Tanpa basa-basi mereka langsung memukuli korban di lokasi kejadian tersebut.
Baca Juga: Seorang Pemuda Tewas di Dalam Kamar Kos di Surabaya Usai Dikeroyok, 2 Pelakunya Ditangkap
Namun, setelah melakukan pengeroyokan, para pelaku mengetahui bahwa korbannya merupakan polisi hingga akhirnya, mereka langsung membubarkan diri.
Eko pun menyayangkan keberadaan ormas yang seharusnya membantu masyarakat namun malah membuat resah hingga mengeroyok anggota kepolisian.
"Seharusnya dengan keberadaan ormas di Wilayah Sumedang, dapat membantu masyarakat, bukannya malah membuat onar dan meresahkan masyarakat," tutur Eko menyayangkan.
Untuk saat ini, para pelaku pengeroyokan tersebut telah diamankan di Mapolres Polres Sumedang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.