Setelah mendapatkan perawatan, sebagian warga diperbolehkan pulang. Hingga Senin siang, berdasarkan data Polsek Karangpandan, masih ada 13 orang yang dirawat di RSUD Karanganyar dan 18 orang dirawat di Puskesmas Karangpandan.
“Pada Senin dini hari, ada yang meninggal satu orang, yaitu Pawiro Darmi. Usianya 71 tahun. Almarhum warga RT 002 RW 008 Desa Gerdu,” terang Pujiyanto.
Lebih lanjut, Pujiyanto mengatakan bahwa kasus tersebut selanjutnya diselidiki oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Karanganyar. Jenazah korban saat ini dalam proses autopsi di rumah sakit.
Sementara itu, Suwarto (47), menantu Pawiro Darmi, menceritakan, mertuanya tak mengalami gejala mencurigakan sewaktu awal memakan takjil tersebut.
Bahkan, Suwarto ikut memakan takjil yang diberikan. Namun, tidak ada satu pun gejala yang dialami para korban turut dialaminya.
“Gejalanya baru dirasakan satu hari setelahnya. Kurang lebih pukul 10.00 atau 11.00, mertua saya menggigil dan muntah-muntah. Itu yang dikeluhkan,” kata Suwarto.
Ia kemudian langsung mengantarkan Pawiro ke RSUD Karanganyar untuk mendapatkan perawatan. Namun, kondisinya terus menurun dan dinyatakan meninggal, Senin dini hari.
Suwarto menambahkan, kegiatan berbagi takjil sudah menjadi kebiasaan rutin di kampungnya. Warga ditunjuk secara bergantian memasak takjil setiap hari.
Satu hari setidaknya ada tiga orang yang ditunjuk. Akan tetapi, kejadian pembagian takjil yang menyebabkan keracunan dan jatuh korban jiwa baru terjadi kali ini.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Keracunan Makanan, Apa yang Harus Dilakukan?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.