YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Misteri tewasnya bocah laki-laki anak pengemudi ojok online (ojol) usai menyantap sate kiriman wanita misterius masih belum terpecahkan.
Terkini, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta turun tangan meneliti kandungan dari sate tersebut.
Kepala BBTKLPP Yogyakarta Dr. dr Irene Susilo membenarkan adanya kiriman sampel makanan berupa sate bakar oleh pihak kepolisian ke laboratorium BBTKLPP Yogyakarta.
Sampel itu diterima beberapa hari yang lalu, dan saat ini proses uji kandungan dari makanan tersebut masih dilakukan oleh petugas laboratorium.
Baca Juga: Sate Kiriman Wanita Misterius Tewaskan Anak Pengemudi Ojol, Sedangkan Istrinya Dirawat
"Sempel sudah dikirim ke laboratorium kami. Tetapi saat ini masih proses penelitian," kata Irene.
Ia menambahkan, pihaknya belum bisa memberikan penjelasan apa pun karena hasil sempel saat ini belum keluar.
Ditanya adanya kandungan jenis racun tertentu dalam makanan tersebut, dirinya masih belum bisa menyimpulkan.
"Belum ada hasil, gak bisa saya jawab. Nanti kalau hasilnya udah ada, kami juga hanya bisa menginfokan ke pengirim saja," imbuh Irene seperti dikutip dari TribunJogja, Rabu (28/4/2021).
Terpisah, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menambahkan, pihak kepolisian masih terus melalukan penyelidikan kasus yang merenggut NFP (8) siswa kelas IV sekolah dasar tersebut, Minggu (25/4/2021).
"Belum ada perkembangan, masih ditangani oleh anggota," kata Yuliyanto.
Baca Juga: Reka Ulang Pembunuhan Bos Wajan, dari Salat Magrib sampai Makan Sate
Penuturannya, beberapa saksi dalam kasus ini sudah menjalani pemeriksaan baik keluarga maupun orang yang terlibat lainnya.
"Tapi dari keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi," tandas Yuliyanto.
Sebelumnya, Bandiman, seorang pengemudi ojol mendapat sate tersebut lantaran dirinya menerima order offline dari seorang perempuan yang memintanya untuk mengantarkan ke rumah Tomy, dengan identitas pengirim disebutkan bernama Hamid.
Saat dikirim, Tomy mengaku tidak merasa memesan paket sate tersebut, ia bahkan merasa tidak mengenal Hamid.
Baca Juga: Sate Jando Maranggi Jagakarsa Bikin Nagih!
"Pas saya konfirmasi bapaknya bilang, saya gak pesan, tapi nomor telepon bener, alamat bener. Terus bapaknya bilang satenya buat bapak saja, buat buka bersama," jelas Bandiman.
Ketika sate tersebut dibawa pulang dan dimakan oleh istri dan anaknya, tak berselang lama NFP mengalami muntah-muntah hingga tak sadarkan diri.
Saat hendak dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya, NFP pun menghembuskan napas terakhirnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.