Di akhir tahun itu, Paniel Kogoya membeli senjata api jenis M4 senilai Rp 300 juta. Dia juga membeli dua pucuk senjata jenis M16 seharga Rp 300 juta.
Baca Juga: Jenazah Kepala BIN Papua yang Ditembak KKB Baru Bisa Dievakuasi Besok, Pangdam Beri Pengawalan
Tak cukup sampai di situ, pada awal tahun 2020, Paniel Kogoya kembali memesan senjata. Kali ini seharga Rp 500 juta. Senjata-senjata itu digunakan KKB Papua untuk melawan militer Indonesia.
Iqbal menuturkan, Paniel Kogoya telah mengakui telah membeli empat pucuk senjata api.
Semuanya, kata Iqbal, telah diserahkan kepada KKB Papua yang berada di Nduga, Kabupaten Intan Jaya.
Baca Juga: Bupati Puncak Sebut KKB Targetkan Bunuh 19 Orang di Ilaga, Ini Reaksi TNI-Polri
Menurut Iqbal, Paniel Kogoya tidak sendiri dalam melakukan aksinya memasok senjata api. Iqbal meyakini ada pihak lain yang membantunya.
"Paniel Kogoya diduga melakukannya bersama Geis Gwijangge, yang menjadi pemasok sejumlah senjata api kepada KKB," ucap Iqbal.
Iqbal mengungkapkan, sejumlah senjata itu diketahui asalnya dari Decky Chandra Warobai, yang statusnya narapidana di Lapan Kelas II Nabire, Decky sebagai penghubung.
Baca Juga: Pasca Dibakar KKB, Sekolah di Distrik Beoga Mulai Dibangun Kembali
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.