Willem meminta kepada KKB Papua untuk memberitahukan rencana tersebut agar tidak terjadi salah target lagi dan pembunuhan secara membabi buta.
“Kepada KKB supaya 19 orang yang mereka tentukan itu, kasih tahu saya biar saya bisa sampaikan kepada mereka," kata Willem.
"Atau kalau tidak, kalian beri tahu mereka supaya jangan membuat hal yang tidak disukai, itu baru saya bilang oke."
Willem menyebut rangkaian kasus penembakan dan pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Puncak membuat wilayahnya mendapat reputasi buruk.
Baca Juga: Satgas Nemangkawi Tangkap Penyandang Dana KKB untuk Membeli Senjata, Ini Sosoknya
Karena sebab itulah, kehadiran aparat TNI-Polri makin banyak di Kabupaten Puncak, Papua.
"Di seluruh dunia dan seluruh Indonesia sudah tahu bahwa daerah Puncak atau daerah pegunungan itu tidak aman, tempat sering terjadi pembunuhan," kata Willem.
Sementara itu, Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia, mengatakan TNI-Polri sudah melakukan kegiatan patroli dalam kota untuk menciptakan keamanan di dalam Kota Ilaga.
"Saya meminta kepada masyarakat agar kita sama-sama menjaga dan menciptakan situasi aman di Kabupaten Puncak," kata Nyoman Punia.
Baca Juga: KSAD Ungkap Senjata yang Dibawa Kabur Pratu Lukuis saat Belot ke KKB: 2 Magasin Isi 70 Butir
Dandim Puncak Jaya, Letkol Inf Rofi Irwansyah, mengatakan patroli yang digelar TNI-Polri di dalam kota untuk menciptakan keamanan.
Dengan begitu, diharapkan KKB tidak bisa masuk ke dalam Kota Ilaga untuk membuat keributan.
"Kita sudah melaksanakan pengamanan dalam Kota Ilaga, kita melakukan kegiatan patroli dalam kota ini untuk menciptakan keamanan dan memberi keamanan kepada masyarakat, agar kelompok KKB tidak bisa masuk ke dalam Kota Ilaga, untuk membuat keributan," ucap Letkol Rofi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.