Kompas TV regional kriminal

Tidak Hanya Memperkosa, Anak Anggota DPRD Bekasi juga Menjual Korbannya di Michat

Kompas.tv - 20 April 2021, 16:48 WIB
tidak-hanya-memperkosa-anak-anggota-dprd-bekasi-juga-menjual-korbannya-di-michat
Ilustrasi pemerkosaan. Anak anggota DPRD Bekasi yang memperkosa remaja perempuan, juga menyekap dan menjual remaja tersebut di aplikasi MiChat. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Eddward S Kennedy

LF menjelaskan, kronologi dugaan asusila itu bermula saat putrinya memiliki hubungan cinta dengan AT. Mereka diketahui sudah berpacaran sekitar sembilan bulan lalu.

"Jadi gini, anak saya, kan, berpacaran sama pelaku ada kurang lebih sembilan bulan," kata LF.

Selama menjalani hubungan cinta, korban diketahui kerap mendapatkan tindakan kekerasan dari AT. Keluarga korban yang mengetahuinya bermaksud melaporkan tindak kekerasan terduga pelaku ke polisi.

Saat itulah korban baru membuka semua perbuatan AT, yang juga pernah mengajaknya bersetubuh.

"Pertama tindak kekerasan, lalu pemaksaan untuk bersetubuh, karena anak saya awalnya menolak tidak mau diajak berhubungan intim," ujar LF.

Tertular Penyakit Kelamin

LF (47) juga mengungkapkan, putrinya diduga tertular penyakit kelamin oleh memerkosanya. Sebab, penyakit tersebut diderita sang anak usai disetubuhi pelaku.

"Diagnosa dari pemeriksaan (medis), diakibatkan berhubungan seksual," ujar Ibu korban, LF (47) melalui pesan singkat, Minggu (18/4/2021).

Menurut LF, korban kerap merintih kesakitan dan mengalami pendarahan lantaran terdapat sebuah benjolan pada alat vitalnya setelah diperkosa oleh AT. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, kata LF, putrinya dinyatakan terinfeksi penyakit kelamin.

Korban pun harus mendapat perawatan intensif dan menjalani tindakan operasi medis.

"Jadi ada benjolan, sering berdarah. (Efeknya) gatal dan nyeri. Mohon doanya operasi kemarin lancar dan kasusnya cepat selesai" ungkap LF.

LF juga mengaku jika keluarga terduga pelaku sempat menawarkan bantuan biaya pengobatan untuk operasi putrinya.

"Saya pernah berkoordinasi dengan keluarga, bahwa dari keluarga pelaku menawarkan pengobatan," ujar LF.

Namun, LF dan keluarga menolak tawaran tersebut karena khawatir bantuan itu akan mengganggu proses hukum kasus dugaan pemerkosaan yang dialami anaknya. LF pun secara tegas menolak upaya perdamaian dan pencabutan laporan polisi yang diminta keluarga terduga pelaku.

"Pihak pelaku WA ke anak saya agar dicabut laporannnya," ungkap LF.

"Dari pihak saya tidak mau ada perdamaian, karena sudah sering kali terjadi."

Baca Juga: Remaja Korban Pemerkosaan Anak Anggota DPRD Bekasi Juga Dipaksa Pelaku Layani 5 Orang Sehari




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x