"Kalau kita lihat kelompok ini selalu seperti itu, dia mudah sekali menyimpan dendam kepada siapa saja yang dianggap melakukan intimidasi, pasti mereka akan membalas," ujar Mathius.
Selain itu, dia menuturkan bahwa KKB selalu berusaha memancing aparat keamanan untuk keluar dari perimeter pengamanan.
Baca Juga: Istri Guru yang Ditembak KKB Selamat Usai Sembunyi di Kamar Mandi 5 Jam, Begini Ceritanya
"Mereka bisa melakukan apa saja untuk memancing petugas, tetapi kita minta petugas tidak boleh terlalu mudah terpancing karena itu berbahaya bagi keselamatan mereka," kata dia.
Seperti diketahui, situasi keamanan di Beoga mendadak tidak kondusif setelah KKB pimpinan Sabinus Waker berulah di lokasi tersebut.
Pada Kamis (8/4/2021) sekitar 09.30, KKB menembak seorang guru SD Inpres Beoga Oktovianus Rayo di sebuah kios di Kampung Julugoma.
Lalu, pada sore harinya, KKB membakar tiga ruangan SMAN 1 Beoga.
Baca Juga: Kadisdik Papua: Kepada KKB, Guru yang Kalian Bunuh Itu Penyelamat Anak-Anak Kalian
KKB juga menembak mati seorang guru SMPN 1 Beoga Yonatan Randen pada Jumat (9/4/2021) sore. Yonatan menderita luka di bagian dada.
Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Beoga, Yonatan tak bisa ditolong. Kedua jenazah baru dapat dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4/2021).
Evakuasi dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga.
Baca Juga: Khawatirkan Ulah KKB terhadap Guru, Tenaga Pendidik di Beoga Dievakuasi ke Timika
KKB kembali berulah membakar sembilan ruangan SMPN 1 Beoga pada Minggu (11/4/2021) malam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.