"Kita akan menambah penerangan," ujar Cellica.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Jawa Barat, Wawan Wartawan, mengatakan perlunya pendampingan terhadap korban begal payudara. Termasuk melapor ke polisi.
"Kami berharap P2TP2A lebih responsif terhadap kasus anak dan perempuan. Jangan menunggu korban melapor, lebih baik jemput bola," ujar Wawan.
Lebih lanjut, Wawan menilai Pemkab Karawang dan kepolisian perlu menyikapi secara intensif kasus begal payudara yang belakangan ini marak terjadi.
Baca Juga: Pria Berambut Gondrong di Sleman jadi Korban Pelecehan Begal Payudara
"Kasus bekal payudara dan eksibisionisme (memamerkan alat kelamin) yang terjadi belakangan ini di beberapa titik di wilayah Karawang perlu disikapi secara intensif oleh pihak kepolisian dan pemerintah daerah," ujar Wawan kepada Kompas.com.
Dengan maraknya aksi penyimpangan perilaku seks itu, kata Wawan, polisi dan Satpol PP Karawang harus meningkatkan giat cipta kondisi.
"Pemerintah daerah juga diminta segera memperbaiki dan memasang lampu penerangan jalan di titik yang sepi dan gelap," ucap Wawan.
Sementara Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengklaim telah menyelidiki kasus begal payudara yang menimpa dua korban.
Baca Juga: Akhir Cerita Ojol Pembegal Payudara Bermodus Tanya Alamat
"Petugas kami telah mendatangi alamat yang memiliki nomor polisi tersebut, ternyata bukan (pelaku). Diduga nomor polisi yang digunakan palsu," ucap Oliestha.
Meski begitu, ia berharap para korban membuat laporan polisi. Sebab, polisi membutuhkan informasi detail terkait terduga pelaku. Tujuannya untuk memudahkan penyelidikan.
"Imbauannya mau melapor kalau ada kejadian. Minta informasi dari seluruh masyarakat terkait terduga pelaku," ucap Oliestha.
Oliestha mengungkapkan, perlu peran serta masyarakat untuk mencegah kejadian serupa terulang. Bagi masyararakat yang melakukan aktivitas di malam hari diminta berhati-hati, termasuk kaum perempuan.
Baca Juga: Akhirnya, Polda Tangkap Pelaku Begal Payudara di Bekasi
"Perlu peran serta dan kerja sama masyarakat untuk mencegah kejadian berulang," kata Oliestha.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.