Kompas TV regional kriminal

Istri di Semarang Alami KDRT Selama 10 Tahun, Diduga Dilakukan Suami yang Juga Pegiat HAM

Kompas.tv - 9 April 2021, 08:10 WIB
istri-di-semarang-alami-kdrt-selama-10-tahun-diduga-dilakukan-suami-yang-juga-pegiat-ham
Dalam laporan polisi Ghatlodia seperti dikutip Times of India, Selasa 16 Maret 2021, wanita yang menikah dengan seorang pria yang asal di Grant Road di Mumbai pada Februari 2008 mengatakan suami dan mertuanya mulai mengganggu dan memukulinya karena penampilannya yang buruk sejak setelah menikah. KDRT terjadi hingga suami sering memukulinya. (Sumber: DNAIndia)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Iman Firdaus

JATENG, KOMPAS.TV - 10 tahun mengalami kekerasan dalam rumah tangga, korban tetap tidak berani melaporkan hal tersebut ke polisi.

Alasannya, korban mengaku ingin menjaga keutuhan rumah tangganya.

Seorang wanita, warga Kota Semarang, Jawa Tengah diduga mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sejak bertahun-tahun.

Sejak 2010, korban  mendapatkan kekerasan fisik dan psikis.

Selama kurang lebih 10 tahun, korban harus menanggung derita fisik dan batin karena perlakuan semena-mena dari suaminya.

Korban bahkan mengaku pernah dipukuli di depan anak kecilnya. Itu terjadi pada bulan Maret 2021.

Korban dianiaya hingga berlumuran darah di depan anaknya yang masih kecil.

Baca Juga: Pemeran Jin dan Jun Yuyun Sukawati Laporkan Suami Atas Dugaan KDRT, Anak Ikut Jadi Korban

"Puncaknya di bulan Maret 2021, pelaku melakukan kekerasan lagi. Pelaku menampar pipi kanan korban berkali-kali, memukul kepala korban dengan botol air minum ukuran 800 mililiter hingga botol tersebut terlempar," jelas Nihayatul Mukharomah, Kordinator Jaringan Peduli Perempuan dan Anak (JPPA) Jateng .

Tubuh korban juga didorong dan hidungnya dipukul dua kali sampai mengeluarkan darah.

Mirisnya, pelaku melakukan hal tersebut di depan kedua anak mereka yang masih kecil.

Pelaku KDRT adalah suami korban sendiri yang diduga merupakan pejabat publik dan pegiat HAM.

Dilansir dari Kompas.com Jumat (9/4/2021), Jaringan Peduli Perempuan dan Anak Jawa Tengah (JPPA Jateng) menyebut pelaku menjabat sebagai komisioner KIP Jateng.

Belakangan pelaku juga diketahui sebelumnya aktif sebagai pegiat Hak Asasi Manusia (HAM).




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x