MAGELANG, KOMPAS.TV - Seorang kakek asal Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menghilang sekitar 30 tahun lalu.
Keluarga kakek bernama Muhammad Masim Masruri itu berusaha mencarinya dengan berbagai cara. Tetapi, mereka tak bisa menemukan Mbah Sim. Keluarga mengira Mbah Sim telah meninggal.
Namun, Mbah Sim akhirnya pulang pada Rabu (24/3/2021) malam. Keluarganya menemukan Mbah Sim dengan bantuan sebuah foto di media sosial Facebook.
Baca Juga: Viral Pelanggan Gojek Pesan Gomart di Malang Dapat Driver di Medan, Apa Kata Gojek?
Seorang kerabat bernama Nurhayati menceritakan awal mula Mbah Sim meninggal. Sekitar 30 tahun lalu, Mbah Sim mengalami gangguan mental.
Akibatnya, ia sering pergi tanpa tujuan dengan berjalan kaki.
Mbah Sim juga merasa terpukul karena cita-citanya belajar di Pondok Pesantren Gontor tak tergapai. Masalah ekonomi keluarganya jadi kendala.
“Mbah Sim sangat ingin belajar ke Ponpes Gontor, tapi karena orang tua tidak punya uang, jadi tidak bisa. Mbah Sim jadi seperti depresi, sukanya jalan kaki pergi tanpa tujuan, tapi pasti pulang. Kalau lagi diam, dia pasti bergumam ngaji ayat-ayat Alquran,” tutur Nurhayati, dikutip dari Kompas.com.
Suatu hari, Mbah Sim kembali pergi lepas dari pengawasan keluarganya. Kali ini, ia pergi dan tak kunjung pulang.
Keluarganya melakukan berbagai macam cara untuk mencari Mbah Sim. Mereka melapor ke polisi dan menyelenggarakan acara doa bersama selama tujuh hari.
Baca Juga: Viral Rumah Dijual Rp 10 Juta dengan Alasan Tak Cocok dengan Tetangga, Faktanya Bikin Merinding
Akan tetapi, Mbah Sim tak juga pulang dan ditemukan. Karena sudah bertahun-tahun hilang, keluarga Mbah Sim percaya ia telah meninggal.
“Akhirnya kami yakini kalau Mbah Sim meninggal. Tetangga, kerabat juga datang ke rumah untuk berdoa, menyampaikan belasungkawa,” kata Nurhayati.
Setelah lewat 30 tahun, seorang warganet mengunggah sebuah foto dan video yang memberi tahu keberadaan seorang kakek terlantar di Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. Jarak dari rumah Mbah Sim di Secang ke Paiton sekitar 460 kilometer.
Unggahan warganet itu memperlihatkan Mbah Sim dalam kondisi sehat secara fisik.
Belakangan, unggahan itu diketahui oleh kerabat Mbah Sim yang bernama Muhammad Ridwan. Ridwan memberi tahu temuan itu pada Nurhayati.
Mereka menghubungi anggota keluarga yang lain dan mencari tahu sosok kakek itu.
“Awalnya saya diberitahu kakak (Muhammad Ridwan) kalau ada informasi keberadaan Mbah Sim di grup WhatsApp. Setelah saya cek, saya mengenali wajah di unggahan itu adalah Mbah Sim. Saya langsung menghubungi Mbak Mey (Novitha-Mery), dan mencari informasi ke keluarga, untuk memastikan lagi apakah dia Mbah Sim,” ujar Nurhayati.
Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi, Awan Panas Keluar dari Kawah
Mereka meyakini kakek itu adalah Mbah Sim yang telah hilang selama 30 tahun. Nurhayati makin yakin karena kakek itu dapat mengingat sebuah nama, yaitu Musafak. Nama itu adalah nama adik Mbah Sim.
Nurhayati dan keluarganya pun pergi menjemput Mbah Sim ke Probolinggo. Mbah Sim tak cuma sehat secara fisik. Ia juga masih sering menggumamkan ayat-ayat Alquran seperti 30 tahun lalu.
Mbah Sim pun pulang dan bertemu keluarganya di Donomulyo, Secang, Magelang pada Rabu (24/3/2021) malam. Keluarga menyambut Mbah Sim dengan haru dan suka cita.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.