Baca Juga: TNI-Polri Baku Tembak dengan KKB Pimpinan Joni Botak Hingga ke Hutan Belantara
"Membentuk opini buruk memang cara mereka untuk menyudutkan pemerintah Indonesia (termasuk TNI/Polri) terkait masalah Papua melalui berbagai platform medsos."
Dalam praktiknya, Suriastawa menjelaskan, grup mereka di medsos sering memberitakan bahwa mereka berhasil menembak mati puluhan TNI-Polri.
Termasuk menyebutkan waktu dan tempat kejadian dalam menyebarkan informasinya. Ini dilakukan agar seolah-olah aksi yang mereka lakukan benar-benar terjadi.
"Mereka di medsos sering memberitakan berhasil menembak mati puluhan TNI/Polri dengan menyebut waktu dan tempat tertentu agar seolah-olah benar terjadi, padahal berita tersebut bohong," ujarnya.
Baca Juga: Kronologi TNI Tembak Mati Anggota KKB Papua, Berawal Serang Pos Keamanan Saat Dini Hari
Lebih lanjut, Suriastawa mengatakan, bahwa yang dihadapi pihak TNI-Polri saat ini bukan lagi hanya dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) saja.
Melainkan juga kelompok klandestin. Kelompok ini, kata Suriastawa, berada di dalam maupun luar negeri. Selain itu, profesi kelompok ini bisa apa saja.
"Jadi, yang dihadapi bukan hanya Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang ada di gunung-gunung saja," kata Suriastawa.
"Tetapi juga politik (dalam dan luar negeri) dan kelompok klandestin yang bisa berprofesi apapun."
Baca Juga: KKB Sebar Hoax Remaja Anggota KKB Tewas Ditembak Aparat di Mimika, Ini Fakta Sebenarnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.