Kompas TV regional peristiwa

Pria Pembunuh Ayah karena Masakan Asin Meninggal di Tahanan, Jatuh Usai Salat Subuh

Kompas.tv - 1 Maret 2021, 18:42 WIB
pria-pembunuh-ayah-karena-masakan-asin-meninggal-di-tahanan-jatuh-usai-salat-subuh
Ilustrasi: penjara. Pria Pembunuh Ayah karena Masakan Asin Meninggal di Tahanan, Jatuh Usai Salat Subuh. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Fadhilah

TRENGGALEK, KOMPAS.TV – FS (27) meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo Trenggalek, Senin (1/3/2021).

Pria 27 tahun itu merupakan pembunuh ayah kandungnya sendiri di Trenggalek, Jawa Timur.

Kasatreskrim Polres Trenggalek Tatar Hernawan menjelaskan, tewasnya FS berawal ketika terjatuh setelah salat subuh. Kemudian rekan satu sel tahanan berusaha menolong dan kemudian melaporkan ke petugas piket jaga tahanan.

Baca Juga: Begini Tampang Polisi Pembunuh 2 Perempuan Akibat Sakit Hati Tak Bisa Dimintai Tolong

"Setelah shalat subuh ia jatuh. Setelah ditolong rekannya dan dilaporkan ke petugas piket, dia mengeluh kepalanya sakit," ujar Tatar di Mapolres Trenggalek seperti dikutip dari Kompas.com, Senin.

Selanjutnya, petugas kesehatan datang ke Mapolres Trenggalek untuk memeriksa FS.

Karena kondisinya semakin memburuk, FS kemudian dibawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek guna menjalani perawatan.

"Di sana langsung masuk ke ICU untuk dilakukan perawatan. Kira-kira satu jam kemudian, kami mendapat laporan ia meninggal dunia," ujar Tatar.

Setelah menerima kabar FS meninggal dunia, polisi memberitahu ke pihak keluarga di Kecamatan Panggul Trenggalek.

Pihak keluarga menyatakan hanya bersedia dilakukan visum luar terhadap jenazah FS.

Setelah proses visum FS selesai, jenazah dibawa ke rumahnya di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul, Trenggalek, untuk dimakamkan.

Baca Juga: Wanita Muda Bandung Tewas di Hotel Kediri, Polisi Temukan Alat Kontrasepsi

Gangguan Jiwa dan Epilepsi

FS (27) diketahui memiliki riwayat gangguan jiwa. Sebelum meninggal, FS sudah menjalani tes kesehatan jiwa serta observasi di RSUD dr Soedaomo Trenggalek dan Rumah Sakit Jiwa Lawang Malang.

Setelah menjalani serangkaian tes tersebut, ia kembali ditahan di sel tahanan Mapolres Trenggalek pada Minggu (28/2/2021).

Berdasarkan informasi yang diterima polisi dari pihak keluarga FS, selain mengalami gangguan jiwa, FS diketahui mempunyai riwayat penyakit epilepsi.

Diduga, penyakit yang diderita FS menjadi penyebab ia meninggal dunia.

Kronologi Pembunuhan

Sebelumnya, FS ditangkap karena membacok ayah kandungnya, Wajib (50) hingga tewas, Senin (15/2/2021).

Peristiwa berdarah tersebut dipicu hal sepele, yakni masalah sayuran untuk makan sahur.

FS merasa makanan yang disediakan oleh orangtuanya terasa asin.

Dari masalah tersebut terjadi pertengkaran, kemudian ia curiga bahwa orangtuanya hendak meracunnya.

Sambil membawa sejumlah benda tajam yaitu sabit, pisau, dan palu, FS menghampiri ayah kandungnya lalu memukul dan membacok korban hingga tewas.

Korban mengalami luka sobek akibat sabetan benda tajam di bagian kepala.

Polisi yang mendapatkan laporan kemudian mendatangi lokasi dan menangkap FS.

Di masyarakat, FS juga dikucilkan karena diduga mengalami gangguan jiwa dan sering mengancam warga sekitar rumahnya.

Baca Juga: Pembunuhan Sadis Bos Sembako Blitar, Kepala Ditutup Sarung lalu Dibantai Senjata Tajam

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x