PELALAWAN, KOMPAS TV - Seorang siswi SMP Pangkalan Kerinci berinisial IAS (15) dibunuh oleh pemuda berusia 17 tahun yang masih duduk di bangku SMA.
Korban IAS dibunuh pelaku pada Senin (8/2/2021) siang. Kemudian jenazahnya dibuang di Jalan Lintas Bono (Jalisbon) Desa Dundangan, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan.
Tiga hari kemudian atau pada (11/2/2021), jasad korban ditemukan oleh warga sekitar dalam kondisi mengenaskan.
Baca Juga: Karpet Mobil Ungkap Pembunuhan Siswi SMP di Pelalawan, Begini Pengakuan Pelaku yang Ternyata Pelajar
Kasat Reskrim Polres Pelalawan, AKP Ario Damar, mengatakan polisi sudah menangkap pelaku pembunuhan terhadap IAS pada Jumat (19/2/2021).
Menurut Ario, tersangka merupakan pelaku tunggal yang membunuh korban IAS dengan cara mencekik leher korban saat berada di dalam mobil.
"Tersangka melakukannya sendirian tanpa dibantu oleh orang lain. Semuanya mirip dengan hasil autopsi dari RS Bhayangkara Pekanbaru," kata Ario dikutip dari tribunpekanbaru.com, pada Minggu (21/2/2021).
Ario menjelaskan, kronologi pembunuhan tersebut berawal ketika tersangka menjemput korban di Jalan Sakura Pangkalan Kerinci sekitar pukul 11.26 WIB dengan menumpang mobil.
Mereka kemudian menuju SMP Bernas yang terletak di Jalan Abdul Jalil dengan melewati Jalan Seminai. Mereka tiba di sekolah sekitar jam 11.55 WIB.
Baca Juga: Kivlan Zen Rencanakan Pembunuhan Wiranto dan Luhut? Gatot Nurmantyo: Saya Tertawa Terbahak-Bahak
Sekitar 20 menit di sekolah untuk mengambil tugas dari guru, korban pulang dari sekolah dengan kembali menaiki mobil pelaku yang menunggu di depan sekolah.
Mereka kemudian berkeliling Kota Pangkalan Kerinci dan mengitari Jalan Lintas Timur. Setibanya di Jalan Lintas Timur ke arah Desa Kemang, tersangka menghentikan mobilnya dan mereka terlibat pembicaraan serius.
Ketika itu, korban mengaku hamil dan meminta pelaku bertanggung jawab atas bayi yang dikandungnya.
"Di antara mereka tidak ada hubungan pacaran, hanya berteman atau bergaul saja. Memang sudah kenal," ucap Kasat Ario.
Mendengar pengakuan gadis belia itu, tersangka langsung khilaf dan mencekik korban di dalam mobil yang sedang berhenti itu.
Baca Juga: Pembunuh Bayaran Ditembak
Selama lima menit membekap korban, pelaku memastikan perempuan itu telah tewas lantaran tidak bergerak lagi.
Setelah membunuh korban, siswa SMA tersebut kembali menjalankan kendaraannya menyusuri Jalan Lintas Timur ke arah Simpang Bunut. Kemudian masuk ke Jalisbon Desa Dundangan.
"Pelaku sempat membuang HP dan kertas tugas korban di jalan. Ini sedang kita cari karena pelaku lupa-lupa ingat," kata Ario.
Setibanya di Jalisbon Desa Dundangan Kecamatan Pangkalan Kuras, pelaku membuang mayat siswi SMP itu di tepi jalan setelah memastikan tidak ada orang lain yang melihat. Lantas tersangka kembali pulang ke rumahnya seakan tidak ada masalah.
Karpet Mobil Jadi Petunjuk
Jasad korban yang dibuang oleh pelaku kemudian ditemukan oleh warga sekitar. Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan sebuah benda di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca Juga: Tersangka Kasus Pembunuhan Perempuan Asal Subang Jawa Barat Dipanjer Berhasil Ditangkap
Petugas mendapati sebuah karpet lantai mobil saat melakukan olah TKP penemuan mayat korban di Jalisbon Desa Dundangan, Kamis (11/02/2021).
Karpet berwarna krem kecokelatan itu menjadi petunjuk awal bagi penyidik untuk mengungkap misteri kematian siswi kelas 3 SMP tersebut.
Karpet mobil itu ditemukan menempel di dada korban dan tertutupi dari luar, karena posisi jenazah IAS tertelungkup saat ditemukan.
Saat evakuasi aksesoris mobil itu, polisi langsung menyimpannya sebagai petunjuk permulaan.
Polisi saat itu sengaja tidak mengekspos ke media saat penemuan mayat.
Lebih lanjut, dalam proses penyelidikan, terungkap mobil pelaku saat menjemput korban dan mengantar ke sekolah. Serta membawanya berkeliling kota.
Baca Juga: Pembunuh Gadis 20 Tahun di Kutai Barat Diberi Waktu 6 Bulan untuk Bayar Denda Adat Sebesar Rp 1,8 M
"Saat karpet itu kita cocokkan dengan karpet mobil pelaku, semuanya sama. Bahkan pelaku juga tidak menyadari hal itu," kata Ario Damar.
Berdasarkan pengakuan pelaku, setelah mencekik korban di dalam mobil, ia memindahkan tubuh yang tak bernyawa itu ke bangku belakang.
Kemudian menjalankan kembali kendaraan jenis Toyota Kijang LGX tersebut ke arah Simpang Bunut.
Saat di perjalanan, mayat korban ternyata jatuh dari kursi ke lantai mobil bagian tengah.
Setibanya di lokasi kejadian, pelaku memastikan situasi aman dan tidak ada orang yang melihatnya. Setelah itu, remaja tersebut menyeret jenazah korban dari bangku tengah ke tepi jalan dekat semak-semak dengan kondisi telungkup.
Ternyata saat jenazah korban dibuang, karpet mobil pelaku ikut terbawa karena menempel di bagian dada serta perut korban.
Baca Juga: Pria Ini Dipenjara Seumur Hidup Usai Bunuh Bayi Perempuan Pacarnya karena Mirip Sang Ayah Kandung
"Ditambah lagi dengan rekaman CCTV serta pengakuan para saksi, makanya kita amankan pelaku. Ternyata benar semuanya," ujar Ario.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.