Ia menambahkan jumlah Kepala Keluarga di desanya itu ada sekitar 300 KK.
"Iya jumlah KK di sini hanya tiga ratusan dan jumlah jiwa di sini ada sekitar 1300-an jiwa," ucapnya.
Baca Juga: Tetangga Jadi Miliarder Tuban, Tarsimah Masih Hidup dari Bantuan Sosial Pemerintah
Tradisi Saweran
Tidak sedikit anak-anak dan emak-emak serta pemuda di sana, menanti sang pemilik kendaraan baru untuk nyawer alias berbagi kebahagiaan atas barang barunya tersebut.
Emak Yohana (43) saat ditanya mengaku bahwa saweran ini biasa dilakukan warga saat memiliki barang baru, terutama kendaraan.
"Iya, setiap beli motor atau mobil, warga di sini pasti sawer dan itu sudah menjadi budaya mungkin ya," ujar Yohana.
Motor yang baru turun dari mobil pikap, langsung dikerubuti warga untuk melihat unit motor tersebut.
"Ya, warga kumpul dan melihat motor baru itu wajar. Namun berkumpulnya itu sambil menunggu sawer," katanya.
Setelah diturunkan, motor tidak lantas dimasukkan ke langsung ke rumah. Melainkan motor matic besar dengan fitur bagus ini diparkir di halaman rumah.
"Tadi motor disimpan di halaman rumah dan di situ terjadi adat saweran gitu," katanya.
Selain ada uang pecahan bercampur beras dan bunga, ada juga permen dengan aneka rasa terlihat disawekan kepada warga.
"Meski tidak banyak mendapat uang saweran tadi. Ya, yang penting senang aja Kang, itung-itung hiburannya sih," ujarnya.
Pemilik motor baru tersebut, Cahyono mengatakan kejadian yang dialami warga di wilayahnya sama dengan di Tuban, Jawa Timur.
"Iya ada desa miliarder sama dengan di Tuban itu," ujarnya.
Baca Juga: Senyum Sumringah Ali Sutrisno, Warga Tuban yang Dapat 15 M Borong 4 Mobil dan Tanah, Ini Kisahnya!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.