Kompas TV regional peristiwa

KKB Tembaki Drone Milik Aparat Keamanan Usai Keroyok Tukang Ojek Hingga Tewas

Kompas.tv - 10 Februari 2021, 03:44 WIB
kkb-tembaki-drone-milik-aparat-keamanan-usai-keroyok-tukang-ojek-hingga-tewas
Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Tito Dirhantoro

Dicky mengaku, pihaknya sudah berulang kali mengingatkan para tukang ojek sepeda motor agar tidak bekerja di luar Distrik Ilaga, ibu kota Puncak, di atas pukul 19.00 WIT. Sebab, kondisi Puncak yang rawan teror kelompok kriminal bersenjata.

Sampai saat ini, total sudah dua kali kejadian penyerangan terhadap tukang ojek dalam dua tahun terakhir di Puncak. 

Pertama, pada 26 September 2019, sebanyak dua tukang ojek sepeda motor yakni La Ode Alwi dan Midung tewas ditembak KKB di Jembatan Muara, Kampung Amnunggi. Keduanya diadang saat melintas di daerah tersebut.

"Kami masih menyelidiki KKB yang terlibat dalam aksi ini. Sebab banyak kelompok di sini seperti Lekagak Telengen dan Militer Murib, " tuturnya.

Baca Juga: KKB Berulah Lagi, Warga Intan Jaya Ditembak di Wajah Tembus Rahang hingga Bahu

Sebelumnya, Bupati Puncak Willem Wandik berharap situasi di Puncak segera kondusif dan kejadian penembakan terhadap warga sipil tak terjadi lagi pada masa mendatang.

”Saya sangat sedih karena kasus penembakan warga sipil terus terjadi di wilayah ini. Apabila ini terus terjadi, aktivitas warga akan terganggu,” tutur Willem.

Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Wilayah Papua Frits Ramandey mengatakan, dibutuhkan upaya pemulihan keamanan untuk menghentikan aksi kekerasan yang terus terjadi di Papua saat ini.

Frits berpendapat, penyerangan terhadap warga sipil bukanlah sikap yang menunjukkan perjuangan gerakan referendum Papua. Aksi KKB dapat dikategorikan oleh publik internasional sebagai tindakan kriminal.

Baca Juga: Pangdam Cendrawasih Bongkar Kekuatan KKB, Ini Wilayah Operasionalnya yang Dikenal Rawan

”Kami berharap ada pendekatan keamanan, tetapi bukan dengan cara operasi militer, melainkan penegakan hukum yang terukur untuk menghentikan aksi kekerasan ini,” ujarnya. 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x