Kompas TV regional peristiwa

Di Balik 1.000 Pemuda Asli Papua Jadi Prajurit TNI, Ternyata Mimpi Eks Pangdam Kasuari Saat Letkol

Kompas.tv - 8 Februari 2021, 16:13 WIB
di-balik-1-000-pemuda-asli-papua-jadi-prajurit-tni-ternyata-mimpi-eks-pangdam-kasuari-saat-letkol
Prajurit Siswa TNI AD asal Papua menjalani pendidikan pertama bintara di Secaba Rindam IV/ Diponegoro, Magelang, Jawa Tengah. (Sumber: Dok. TNI AD)
Penulis : Tito Dirhantoro

PAPUA, KOMPAS TV - Pemuda asli Papua sebanyak 1.000 orang direkrut menjadi pasukan TNI AD. Mereka menjadi bagian dari TNI lewat program 1.000 prajurit  otonomi khusus.

Dilansir dari tayangan Youtube TNI AD, Letjen TNI Ali Hamdan Bogra menceritakan asal usul terkait ide program tersebut muncul hingga akhirnya bisa terwujud.

Menurut Ali, program 1.000 prajurit muncul saat Ali Hamdan masih berpangkat Letnan Kolonel.

Ketika itu, ia yang merupakan putra asli Papua memiliki cita-cita membangun tanah kelahirannya.

Baca Juga: Letkol TNI Dipecat Akibat Selingkuhi Istri Bintara, Terbongkar Istri Sah Saat Periksa Lemari Kerja

Cita-cita itu lantas perlahan semakin nyata di benak Ali Hamdan kala ia diangkat menjadi Pangdam XVIII/ Kasuari Papua Barat pada April 2020 oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Kesempatan itu lantas ia manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Awalnya, ia berkomunikasi dengan pemerintah setempat, khususnya yang berkaitan dengan otonomi khusus.

Dalam komunikasinya saat itu, Ali Hamdan mengungkapkan sebuah gagasannya untuk merekrut pemuda dan pemudi Papua menjadi TNI.

"Saya bertanya kepada kawan-kawan di sana (Kantor Otsus). Pak kira-kira kalau kita merekrut adik-adik kita, saudara-saudara kita untuk menjadi prajurit TNI AD menggunakan dana otonomi khusus ada tidak?" kata Ali Hamdan yang dikutip pada Senin (8/2/2021).

Mendengar pertanyaan tersebut, ternyata orang yang berbincang dengan Ali Hamdan mengatakan bila dana Otsus boleh digunakan untuk perekrutan dan pendidikan pemuda Papua menjadi prajurit TNI.

Baca Juga: TNI-Polri Dilibatkan Bantu Pencarian Harimau Lepas di Sinkazoo

Mendengar jawaban tersebut, Ali Hamdan Bogra langsung bergerak cepat. Selanjutnya, ia terus membangun komunikasi dengan pihak-pihak terkait lainnya.

"Ya sudah kalau misalnya boleh, berarti kita komunikasikan lebih lanjut lagi Pak, saya bilang. Nanti saya lapor ke Pak Gubernur, yang penting kalau bapak bilang dana siap, saya lapor Pak Gubernur," katanya.

Ia pun langsung menjalin komunikasi dengan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, untuk mewujudkan ide yang sudah lama terpendam itu.

Kemudian, program tersebut pun disosialisasikan kepada seluruh bupati yang berada di Papua.

Lalu,ide tersebut juga dikoordinasikan dengan pimpinan TNI Angkatan Darat sampai akhirnya dipresentasikan di depan Menteri Pertahanan.

Dari pihak-pihak yang telah dijajakinya tersebut, kata Ali Hamdan, semua pihak menyambut baik program 1.000 prajurit otonomi khusus.

Baca Juga: Kisah Marsda TNI Tatang Harlyansyah: Bercita-cita Jadi Pilot Tempur sejak Kecil

Setelah disetujui, pendaftaran pun dibuka mulai Agustus hingga September 2020 untuk merekrut 1.000 calon Bintara Otonomi Khusus Papua Barat.

"Ya sudah kita langsung pasang baliho di seluruh Papua Barat di kabupaten sampai di pelosok-pelosok," ujarnya.

Saat itu, ia berharap setiap kabupaten dan kota di Papua Barat bisa merekrut 100 orang, sehingga dari 12 kabupaten dan satu kota bisa dikumpulkan kurang lebih 1.300 pemuda Papua.

"Dari 1.300 ini kita seleksi pasti akan menyusut itu, sampai pas 1.000, sudah sesuai dengan kemampuan dan kekuatan dana yang ada dari otonomi khusus kita bisa laksanakan pendidikan itu, akhirnya syukur Alhamdulillah," katanya.

Saat proses rekrutmen berjalan, Ali Hamdan Bogra kemudian dipanggil KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mendapat promosi jabatan menjadi Koordinator Staf Ahli KSAD.

Pangkat di pundak Ali Hamdan Bogra pun bertambah, dari Mayor Jenderal menjadi Letnan Jenderal atau bintang tiga.

Baca Juga: Polisi Tetapkan 7 Tersangka Pengeroyokan Anggota TNI,1 Masih Buron

Namun, program 1.000 calon Bintara Otonomi Khusus tetap berjalan dan dilanjutkan Pangdam XVII/ Kasuari penggantinya yakni Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa.

"Pangdam yang berikutnya langsung melanjutkan apa yang sudah dicanangkan saya karena pemerintah provinsi juga sudah mulai menyiapkan anggarannya untuk pendidikan," katanya.

Sebelum mengemban jabatan baru di Mabes TNI AD, Ali Hamdan Bogra pun menitipkan pesan kepada Gubernur Papua Barat.

Ia meminta agar program 1.000 calon Bintara Otonomi Khusus tetap berjalan agar pemuda dan pemudi Papua bisa menjadi prajurit TNI AD dalam rangka membangun Sumber Daya Manusia (SDM).

"Syukur Alhamdulillah akhirnya sudah dilanjutkan, saya sudah pindah ke Mabesad sudah jadi Koorsahli dan dilanjutkan Pangdam yang baru Mayjen Cantiasa melanjutkan apa yang sudah saya kerjakan," ucapnya.

"Dia tinggal melanjutkan sampai dengan merekrut 1.000 orang asli Papua dan dikirim ke pulau Jawa."

Baca Juga: Panglima TNI dan Kapolri Pantau Penerapan Protokol Kesehatan di Bali

Kini, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/80/I/2021 tanggal 26 Januari 2021, Letjen TNI Ali Hamdan Bogra menjadi perwira tinggi di Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.

Sementara itu, Pangdam XVIII/ Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, mengatakan ide dan perintah KSAD merekrut 1.000 pemuda Papua menjadi prajurit TNI AD sangat luar biasa dalam rangka mempercepat pengisian sumber daya manusia di Papua.

"Memang ini ide dituangkan Pangdam yang sebelumnya dan pas saya menjabat kita yang mengeksekusi," kata Nyoman.

"Kita berharap pemuda dan pemudi yang terpilih memang potensi yang terbaik anak-anak Papua. Mudah-mudahan mereka nanti bisa kembali untuk mengisi kodim-kodim, koramil yang ada di Kodam XVIII/Kasuari."

Pemuda-pamuda yang lolos seleksi tersebut kini menjalani pendidikan di seluruh resimen induk kodam atau Rindam yang ada di pulau Jawa.

"Atas nama pribadi dan satuan, saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena kegiatan rekrutmen 1.000 Bintara Otsus ini sesuai perintah bapak KSAD," tutur Nyoman.

Baca Juga: Bertemu KSAD Andika Kapolri Listyo Dorong Sinergitas TNI Polri Lebih Kompak Lagi

"Ini dalam rangka percepatan pengisian personel di Kodam XVIII/ Kasuari berjalan aman dan lancar."

Semua dinamika dalam proses perekrutan menurut Cantiasa bisa diselesaikan dengan baik terlebih dalam situasi Covid-19.

"Kita betul-betul mengawali dengan kegiatan pendisiplinan protokol kesehatan bagaimana kita merekrutmen adik-adik kita, mensuporting dari mulai di Koramil, Kodim, Korem sampai tingkat Kodam," ucap Nyoman.

"Bahkan dari tingkat pusat pun datang, dari Mabesad tim yang langsung menyeleksi dan melihat kegiatan seleksi berjalan."




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x