Baca Juga: Masuk Kantor Gubernur Maluku,Wajib Rapid Tes Antigen
Karena sebelumnya, saat pelaksanaan pelebon Tjokorda Gde Agung, Bupati Klungkung periode 1983-1993 pada 6 Januari lalu, cara ini ampuh digunakan untuk menekan penyebaran meski melibatkan banyak orang.
Selain itu, pelaksanaan upacara adat harus berlangsung dengan protokol kesehatan yang ketat, di bawah pengawasan petugas kepolisian dan TNI.
Baca Juga: Kepala Desa Menolak Rapid Test Antigen yang Digelar Untuk Warganya
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr. Ni Made Swapatni juga menyambut kebijakan tersebut.
Dr. Swapatni mengatakan bahwa petugas kesehatan siap memfasilitasi rapid test antigen tanpa biaya alias gratis.
"Kalau mau di rapid antigen, silahkan lapor dulu kepada Ketua Satgas COVID-19 Klungkung. Kami siap turun melakukan pelayanan," kata dr. Swapatni.
Baca Juga: Rapid Test Antigen Buatan Unpad Akurasinya Melebihi Standar WHO
Kebijakan ini mulai berjalan, Rabu (27/01/2021) lalu dengan total 15 orang yang melakukan rapid test antigen, sebagaimana arahan Ketua Satgas Covid-19 untuk memberi jalan tengah agar pelaksanaan upacara keagamaan aman tanpa adanya penyebaran Covid-19.
"Ini sebagai bentuk kebijakan Ketua Satgas COVID-19 Klungkung, agar klaster upacara agama tidak meningkat," tegasnya.
Baca Juga: Pengungsi Merapi Di Magelang, Jalani Rapid Test
Seperti yang diketahui, pada awal bulan lalu saat pelaksanaan Pelebon Puri Agung Klungkung menjadi klaster penyebaran Covid-19 karena dilaksanakan tanpa rapid test antigen terlebih dahulu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.