SUKOHARJO, KOMPAS TV - Sebuah rekaman video memperlihatkan
Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, membentak pedagang sate. Video tersebut lantas viral setelah diunggah di media sosial.
Dalam video itu, Wardoyo tampak geram karena mendapati pedagang tersebut tetap membuka warungnya saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Saat peristiwa itu terjadi, pedagang tersebut terlihat berusaha menjelaskan kepada sang bupati sekaligus meminta kelonggaran. Namun, tidak diberikan kesempatan oleh sang bupati.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali akan Diberlakukan, Pemerintah Sebut Aturan PPKM Ini Lebih Ketat dari PSBB
"Loh, kamu berani mengatur pemerintah kenapa?" kata Wardoyo dengan menggunakan bahasa Jawa, seperti dikutip Kompas.com pada Jumat (15/1/2021).
Menyikapi sikap keras dari sang bupati terhadap pedagang sate itu, tak sedikit warganet yang justru mengomentarinya dengan kalimat negatif.
Kepala Satpol PP Sukoharjo, Heru Indarto, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
Heru mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/1/2021) malam di kawasan Dompilan, Sukoharjo.
Baca Juga: Terdampak PPKM, Okupansi Hotel Merosot Drastis
Menurut dia, Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, marah karena pedagang tersebut dianggap tak mengindahkan aturan PPKM di Sukoharjo sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19.
Dalam PPKM itu, dijelaskan bahwa jam operasional tempat usaha atau warung makan dibatasi sampai dengan pukul 19.00 WIB.
Sedangkan untuk layanan pesan antar/dibawa pulang boleh dilakukan hingga pukul 21.30 WIB.
Namun demikian, pemilik warung tersebut diketahui masih melayani pembeli yang makan di tempat, meski waktu sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB.
Baca Juga: Petugas Tutup Paksa Kafe dan Bubarkan Pengunjung Akibat Langgar Aturan PPKM
Terlebih lagi, teguran tersebut sudah dilakukan petugas sebanyak dua kali kepada pemilik warung tersebut. Namun, tetap tak diindahkan.
"Pada PPKM hari pertama sudah kita tegur agar mematuhi surat edaran dari Mendagri," kata Heru kepada wartawan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (14/1/2021).
Keesokan harinya atau hari kedua, Heru melanjutkan, pihaknya mengingatkan kembali dengan perdebatan. Sang pedagang, kata Heru malah meminta peraturan PPKM agar direvisi seperti di Solo.
"Hari kedua kita ingatkan lagi tetap berdebat. Malah meminta revisi seperti di Solo. Saya sampaikan kebijakan di masing-masing daerah itu kan berbeda," ucap Heru.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Operasional SPBU Berjalan Normal
"Tergantung situasi dan kondisi di mana. Sukoharjo itu termasuk angka kematiannya tertinggi dan konfirmasinya naik terus. Tapi dia tidak mau terima."
Tanggapan Ganjar
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yelah mengetahui adanya insiden yang viral itu, dan menjadi perhatian dirinya.
Terkait dengan persoalan itu, Ganjar mengatakan, dirinya tidak memihak dan menghormati sikap keduanya.
"Saya sih menghormati pedagang yang butuh solusi, tapi saya juga menghormati bupati yang sudah mengambil tindakan tegas," tutur Ganjar.
"Hanya mungkin kesepakatan itulah yang mesti dipahami kedua belah pihak."
Baca Juga: Saat Bebas, Abu Bakar Ba'asyir Dikawal Oleh BNPT dan Densus 88 Hingga Sukoharjo
Untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang lagi, Ganjar mengatakan ada dua pendekatan yang bisa dilakukan sebagai solusi.
"Yang pertama, memang mereka harus dikasih tahu, dikomunikasikan jam berapa tutupnya," kata Ganjar.
"Kalau ada kesulitan-kesulitan misalkan 'saya kalau enggak jualan seperti ini enggak bisa makan'. Kalau memang betul-betul enggak bisa makan ya harus diintervensi dikasih makan maka ada bantuan sosial tinggal didata."
Namun demikian, pihaknya juga meminta kepala daerah di Jawa Tengah untuk terus memaksimalkan upaya sosialisasi terkait aturan PPKM kepada warganya.
Baca Juga: Detik-detik Satu Keluarga Dibunuh di Sukoharjo, Niat Pelaku Habisi Korban Muncul Saat Main Game
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.